Sooyoung masih setia mengelus tubuh Heatnime dengan lembut. Anjing manisnya itu tidur di atas perutnya.
Saat ini ia tengah menikmati film dari aktor kesukaannya, Tom Cruise. Karena sudah tidak ada lagi pekerjaan, makanya dia menyempatkan diri untuk bersantai sembari menunggu seseorang datang.
Seseorang yang berjanji akan datang setelah pekerjaannya selesai. Ucapnya seperti itu.
Jika sama-sama tidak memiliki pekerjaan esok harinya, mereka akan berkumpul bersama. Menikmati kebersamaan.
"Ini sudah lewat pukul 08.00 malam. Heatnime, haruskah kita memberinya pelajaran?"
Heatnime tidak menjawab. Dia masih setia berbaring di perut majikan cantiknya. Mengabaikan segala kedumelan yang dilontarkan Sooyoung.
Drrrtt...
Sunbae is calling...
Aku di jalan. Mau pesan apa?
Bibir manis Sooyoung melengkung.
"Ayam goreng saus?"
Berikan aku satu ciuman untuk itu.
Sooyoung berteriak gemas sambil menutup wajahnya yang memerah.
"Berani macam-macam, kupotong lehermu."
🌵🌵🌵
Pintu apartemen Sooyoung terbuka dan gadis itu langsung tersenyum lebar.
Yang telah ia rindukan selama beberapa bulan ini. Pekerjaan membuat mereka harus seperti ini.
"Satu pelukan untukku?"
Sooyoung menggeleng.
"Kita masih di depan pintu," balas gadis itu.
"Aku tidak peduli."
Lelaki itu maju dan langsung memeluk Sooyoung.
"Haha astagah. Baiklah-baiklah, aku juga merindukanmu."
"Bubu..."
"Berhenti memanggilku itu Sayang."
Sooyoung tertawa keras.
"Hahahaha baiklah. Selamat datang Lee Taeyong."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka hanyalah sebatas rekan kerja. Senior dan junior di agensi. Bisa dibilang rekan trainee.
Kedekatan mereka seperti pasangan manis yang baru dimabuk cinta. Padahal faktanya tak seperti itu. Sooyoung bukan kekasih Taeyong. Begitu pun sebaliknya.
Mereka hanya berteman...
(dengan gaya mereka sendiri.)
Sooyoung dengan kepribadiannya yang ceria dan cenderung mendominasi pembicaraan selalu bisa membuat Taeyong nyaman.
Keduanya saling melengkapi dengan perbedaan sikap yang sangat menonjol. Padahal mereka punya banyak teman, namun hingga kini melewatkan waktu bersama tak pernah mereka lewatkan.
Hubungan dua idol terkenal memang selalu tersembunyi. Lee Sooman, selaku pemilik agensi sendiri justru sering kali menggoda keduanya ketika tidak sengaja bertemu.
Padahal mereka hanya berteman.
"Apa kau akan menginap?"
Taeyong membuka pakaiannya, ia baru saja akan memasuki kamar mandi.
"Jika aku tak menginap, bukankah kau akan merengek?"
Sooyoung memalingkan wajahnya karena malu.
Hah!!!?
Melihat itu Taeyong hanya tersenyum kecil. Bagaimana pun juga mereka sudah lama tidak bertemu. Ia rasa menginap satu hingga dua malam bukanlah menjadi masalah.
🌵🌵🌵
Taeyong adalah lelaki pendiam yang juga diam-diam posesif. Dia tak suka berbagi atau membenci seseorang yang mengklaim miliknya. Itu hanya untuk dirinya sendiri.
Tatapannya sangat tajam dan jarang tersenyum. Taeyong hanya tersenyum jika bersama orang-orang yang membuatnya nyaman. Seperti Ibunya, para member NCT dan juga teman-teman dekatnya.
Begitulah Taeyong.
Leader grup yang memiliki visual di atas rata-rata dengan kualitas rap yang baik. Begitulah para fans memujinya.
Namun bagi Sooyoung sendiri, Taeyong tetaplah Taeyong yang dia kenal dari dulu.
Sejak trainee, Taeyong dekat dengan Jaehyun. Adiknya yang kini sudah beranjak dewasa bahkan hampir mendekati julukan badboy.
Lihat saja saat sekarang, Jaehyun tengah berusaha menempel pada Sooyoung.
Ini acara tv nasional, bisa-bisanya Jaehyun dengan leluasanya menggeser tempat duduk tanpa memikirkan perasaannya sebagai teman dekat Sooyoung.
Sepertinya Taeyong lupa dengan status mereka.
Oh, perlu dikasih pelajaran.
"Noona, setelah ini bagusnya kita makan malam dimana ya?"
Sooyoung hanya tersenyum, meski dekat namun Taeyong selalu mengancamnya untuk tidak terlalu menempel pada Jaehyun. Itu bisa menimbulkan kesalahpahaman untuknya dan juga penggemar Jaehyun.
"Aku ingin pulang saja. Aku lelah."
Jaehyun melirik Taeyong. Lelaki itu tegang. Sungguh, dirinya ingin menertawai Taeyong jika tidak ingat bahwa dia masih ingin hidup di dunia ini.
"Aku akan mengantarmu."
"Haha tidak perlu-"
"Yak, kita kan bersahabat. Taeyong Hyung tak akan mempermasalahkan itu," ucapnya sambil melirik Taeyong. Dapat ia lihat bahwa Hyungnya itu hanya diam dengan pandangan menusuk. Seperti harimau yang siap menerkam.
Bahkan Yeri yang sedari tadi berusaha mengajak Taeyong berbicara pun diabaikan.
Jaehyun masih terus mengajak Sooyoung berbicara dan meski dijawab seadanya oleh Sooyoung. Belum lagi di sesekali Seulgi menyenggol lengannya untuk menggoda.
"Wah, usaha yang keras Jaehyun-ah?"
Jaehyung hanya tertawa sejenak. "Sepasang sahabat tak ada salahnya makan malam kan? Benar kan? Sooyoung Noona?"
