H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G****
Hari ini di SMA Matahari akan berlangsung Ujian semester genap. Semua ruangan sudah diisi penuh oleh murid-murid yang akan mengisi lempar jawaban didepan mereka.Semua barang yang ada didalam tas sudah dipindahkan keloker masing-masing . Supaya tidak terjadi kecurangan saat ujian nanti.
Kelas Cera sudah ramai diisi peserta ujian yang berlangsung 30 menit lagi. Di hari pertama ujian, di kelas mereka tidak mau datang terlambat.
Menggunakan waktunya, Cera cs masih sempat kekantin sekedar membeli minuman atau pun jajan.
Mereka duduk dekat dengan pintu masuk kantin supaya lebih cepat nanti sampai kekelas .
"Aduh, gue frustasi banget nih. Semalam malah ketiduran jadi gak sempet baca buku gue " keluh Sophie saat sudah duduk, ditangannya juga terlihat buku catatan Fisiki .
Yap, hari pertama sudah dihadiahi dengan Mapel Fisiki dilanjut oleh emaknya, MTK. Apa tidak terbakar kepala mereka saat pulang nanti?.
"Aduh Phi, santai aja. Bismillah, semoga lancar. Udah kelar " ujar Sheza kelewatan santai.
"Datang, isi, lupakan. Bukan begitu teman teman? " Jawab Kia meminta persetujuan mereka semua.
Semuanya lantas mengangguk meng-iyakan perkataan Kia tadi. Tapi jangan anggap mereka bakalan tetap santai. Nyatanya ada yg kerja kebut semalam untuk menghafal.
Tapi, Reality-nya mereka semua pintar. Tanpa menghafal tentunya tidak masalah bagi mereka. Seng penting yakin.
"Hai" sapaan lembut namun tajam itu terdengar dibelakang mereka.
Semua mengalihkan padangan yang tadinya fokus pada ponsel dan buku masing masing ke sumber suara.
Ya, siapa lagi kalau bukan Angkasa yang sudah berdiri persis dibelakang Cera. Memegang pundak gadis itu dengan sayang.
Gadis yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum-senyum malu. Kenapa Angkasanya jadi seperti ini? Bisa mleyot setiap hari dia.
Dibelakang laki-laki itu tentu saja ada anggotanya. Mereka semua duduk dan membentuk sebuah lingkaran .
"Neng Sheza, ujiannya semangat! Kalau mau contek-contekan gak papa. Jangan dipaksa otaknya" Ujar Kaison yang duduk disebelahnya.
Sheza mengacungkan jempol pertanda setuju. Lalu mengulurkan tangan ke depan Kaison.
"Salaman dulu, karna motivasinya yang sangat membantu" see? Cocok kan mereka berdua bila disatukan.
"Wiss yoiii, babang Kaison gituloh " songongnya dan menjabat tangan Sheza dengan semangat.
"Gue setuju sih sama lo berdua, yok salaman" ujar Liam dan menyalami tangan Kaison juga Sheza.
"Gue ikutan juga, apa itu ujian. Yang ada hanya Ujian mendapatkan hati Ayang Sophie " Alfie juga ikut ikutan bersalaman dengan mereka bertiga.
"Emang gak ada yang waras temen-temen gue " prihatin Titan menatap mereka semua.
Angkasa dan Juan serentak berdehem tidak setuju atas ucapan Titan. Karena mereka berdua tidak ikutan.
"Udah ah, mendingan beli minuman kek apa kek. Dari pada gak jelas gini. Pusing deh " Cerocos Cera, lama-lama dia nanti juga ikutan gila disini. Kepalanya tidak tinggal diam juga dia sadarkan ke pundak kekasihnya.
Angkasa dengan senang hati mengusap lembut kepala gadis itu, mengelusnya lama sebelum kembali menatap ke depan.
"Gue Mineral aja, kamu apa? " Tanya Angkasa, cepat sekali aksen pria ini berganti. Mereka semua hanya bisa iri hati, menatap dua sejoli ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Tiger
Novela JuvenilSEBELUM DIBACA, MOHON DI FOLLOW DULU YA 😍 TAHAP REVISI •••• "Ternyata kakak tuh humble juga ya, aku kira cuma dingiinnn sedingin kutup utara " Laki laki itu mengendus, mendengar ucapan gadis disebelahnya. Angkasa A. Nathawijaya. Nama lelaki itu, pr...