Tiger||23

768 48 2
                                    

HAPPY READING

Jalan-jalan.

Itu yang ada dipikiran Cera saat ini,duduk di jok belakang motor Angkasa. Memandang jalanan yang lumayan ramai karna sudah beranjak petang. Orang-orang kantoran pulang,untuk mengistirahatkan diri dari pekerjaan yang melelahkan.

Dia Memejamkan mata sambil merasakan terpaan angin kewajah cantiknya dan rambutnya yang sudah tergerai lepas.

Angkasa fokus dengan jalanan didepannya,namun sekali-kali juga menatap Cera dari kaca spion motornya. Memperhatikan ekspresi gadis itu yang kelihatan senang.

"Kak " Panggil Cera memecahkan keheningkan diantara mereka.

"Hmm" Balasnya

"Kita mau kemana sih?dari tadi kayaknya dijalan terus " Tanyanya bingung. Memang,sejak dari sekolah tadi sampai sekarang mereka hanya melewati jalanan tanpa ada berhenti sedikit pun.

Angkasa tidak menjawab pertanyaan Cera,dan itu membuatnya kesal.

"nyebelin banget sih jadi orang " dumelnya. Biarkan saja Angkasa mendengarnya,dia tidak peduli sama sekali.

Sampai,beberapa menit kemudian keduannya berhenti disalah satu tempat. Maksutnya,disebuah hutan yang lebat. Mungkin hanya mereka berdua yang ada disini.

"Ini hutan kan?jangan aneh-aneh deh kak " Ujar Cera takut. Kalau misalnya ada harimau,macan,serigala kebetulan lewat sini kan berabe urusannya.

"Ayo ikut " Ajak Angkasa meraih tanggan Cera untuk mengikutinya memasuki hutan yang lebat ini. Mereka melewati beberapa pohon besar yang ada disekitar sana.

Setelahnya,berhenti disalah satu pohon yang lebih besar lagi dan ada tangga disana untuk naik keatas. Diatasnya juga ada rumah pohon yang keliatannya dirawat dengan baik.

"bagus banget,ini siapa yang buat ya " Decak kagum Cera melihat sekelilingnya. Tidak terpikirkan oleh Cera hutan yang kelihatan menakutkan ini ternyata didalamnya memiliki keindahan yang tiada tara. Emang bener ya istilah caption don't judge the book by it's cover.

"gue nemuin hutan ini saat  putus asa dan pergi tanpa arah. Tempat yang menurut gue nyaman dan ngasih rasa ketenangan " Ujar Angkasa tiba-tiba. Cera hanya mendengarkan apa yang dikatakan Angkasa dengan seksama.

"Owh,boleh naik nggak? " Tanyanya sambil menaikkan alisnya.

"boleh " Jawab Angkasa. Keduanya naik keatas dengan Cera yang naik duluan disusul Angkasa kemudian.

"Yeayy sampe " Gembira Cera saat sudah ada diatas rumah pohon. Masuk kedalamnya dengan perlahan. Rapi.kata itu yang terlintas di pikirannya saat melihat kondisi rumah pohon ini.

Didalamnya juga terdapat selimut dan bantal.

"Kalau misalnya nginep disini,bisa dong ya. Ada selimut sama bantal " Cecarnya,melangkahkan kaki ke pembatas rumah pohon. Duduk dan menselonjorkan kakinya kebawah.

Angkasa juga mendudukan tubuhnya di samping Cera. Menatap sekeliling,persis dengan apa yang dilakukan Cera.

"Kak,potoin dong " Suruhnya pada Angkasa lalu menyerahkan ponsel berwarna biru itu padanya.

Angkasa mengambilnya dan memotret Cera dengan beberapa pose. Kembali menyerahkan ponsel pada pemiliknya.

"Kakak kalau mau kesini sendiri?atau apa " Tanyanya, selagi melihat foto yang diambil Angkasa tadi.

"hmm,gue kesini kalau lagi marah sama diri sendiri. Tempat ternyaman menurut gue bukan rumah tapi... Disini "

"sekarang...gue udah tau kemana gue harus pergi kalau marah,nggak disini..."  Ucapnya sambil menatap Cera dalam. Yang ditatap malah salting sendiri jadinya.

The Tiger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang