The Tiger

Tiger||38

Holla🙌

HAPPY READING GUYS

****
3hari Semua Anggota The Tiger liburan diVillanya Angkasa. Sudah saatnya mereka semua kembali ke jakarta untuk bersekolah menyambut tahun ajaran baru. Apalagi banyak diantara mereka saat ini berstatus sebagai murid kelas XII.

Disepanjang jalan tidak terdapat halangan sedikpun, jadi mereka sampai dengan cepat dan membereskan barang barang yang dipakai untuk dikembalikan ke gudang markas.

Cewek-cewek juga sudah bersiap-siap pulang kerumah masing-masing karna lelah hanya duduk saja diatas mobil. Mereka semuanya berpamitan untuk pulang diantar para pacar masing-masing.

"Kapan ya gue punya pacar, biar jok gue gak jomblo mulu" dramatis Titan sambil memeluk motornya dengan posisi menyamping.

Semua orang yang berada disana hanya melongos kasar dan tidak peduli sedikitpun tentang keAlayers temen mereka.

"Okelah kalau begitu bro bro semua, gue pamit undur diri mau nganterin ayang Otty pulang dulu, bai kaum jombloooo"

Kaison datang menghampiri Liam sambil merangkul pundaknya, ia menatap Titan sekejap dan berkata "Kayaknya gue juga mau pamit nganterin Sophie, Juan juga mau pamit sama Kia. Yang tinggal di markas tolong bersihin gudang ya, udah berdebu soalnya " ujarnya dambil menatap sekilas Titan yang melongos mendengar penjelasan Kaison yang menuju padanya.

"Nah mantep! Gue cabut dulu " pamit Liam beralih merangkul Otty menuju motornya disusul Juan yang sudah menarik paksa Kia, gadis itu juga nampak pasrah saja dan naik kebelakang jok motor sport Juan.

"Gue cabut!" Sekarang Angkasa yang angkat bicara. Cera mengikuti langkah kaki Angkasa dari belakang Setelah bertos ria dengan sahabatnya. Ia menatap kebawah sambil menarik-narik ujung tali tasnya.

Angkasa yang sudah diatas motor menatap gadis itu dengan menaikkan satu alisnya keatas. Dengan gerakan cepat ia menarik lengan Cera pelas supaya cepat berjalan kearahnya.

"Eehhh "

"Lelet, kayak keong " hardik Angkasa, tangannya terulur memasangkan helm berwarna biru muda itu pada kepala Cera.

Cera hanya merespon dengan mendesah kasar, dia juga tidak tau kenapa hari ini moodnya tidak bagus seperti ini.

"Pesan yang menyebalkan"

****

"Gimana tugas yang gue kasih udah lo lakuin cupu? "

Tidak ada respon dari orang yang ditanya. Ia hanya diam sambil menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong. Ingin melawan juga rasanya dia tidak mampu untuk saat ini.

Hanya mereka berdua yang ada didalam kamar, jadi bebas untuk gadis sialan itu untuk melukainya baik fisik mau mental.

"SIALAN JAWAB KALAU GUE NANYA!" 
Marah gadis itu dengan mengebrak meja disampingnya, amarahnya tersulut dengan keacuhan gadis didepannya.

"Lo gak perlu jawaban"

Plak plak plak plak

Dengan bringas gadis itu menampar brutal orang didepannya tanpa ampun, tidak lupa juga memar memar lain yang belum sepenuhnya sembuh sudah terluka kembali di sekujur tubuhnya.

"LO HARUS NURUT SAMA GUE ATAU RAHASIA LO GUE BONGKAR SEKARANG HAH"

"JANGAN MAIN MAIN SAMA GUE, SATU LAGI, BERSIKAP LO GAK ADA APA-APA SAMA MEREKA ATAU PUN GUE, NGERTI!!!"

Gadis itu keluar sambil membanting pintu dengan kuat meninggalkan gadis satunya lagi dengan sobekan di ujung bibirnya, senyum paksaan terpampang jelas diwajahnya.