Tiger||29

885 51 20
                                    

Vote and commend guys jangan lupa, lope you❤

Dua hari setelah liburan di Villa, kini semuanya sudah balik ke rumahnya masing-masing. Tidak lupa juga untuk kembali ke lingkungan sekolah tercinta.

Begitu juga, hubungan antara Angkasa dan juga Cera, yang sudah resmi berpacaran atau bahasa gaulnya udah Official.

Memang, Angkasa bukan tipikal cowok yang romantis dan juga tidak terlalu bisa mengekspresikan perasaanya. Namun, selalu melakukan tindakan yang tak terduga setiap waktunya.

Seperti hari ini contohnya, secara tiba-tiba datang ke rumah Cera, menaiki balkomnya dengan dipergelangan tangan ada sekantong plastik bertengger disana dengan damainnya.

Susah payah memanjat, Angkasa mengetuk kaca jendela Cera dengan perlahan. Supaya dia bisa masuk kedalam dan melihat Pujaan hatinya.

Tidak ada respon dari dalam, melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul 23:30, tengah malam. Pantas saja tidak ada jawaban dari dalam sana.

"Gue kemalaman." gumangnya pelan. Seharusnya sudah dari tadi dia tiba disini, namun ditengah jalan harus mendorong motornya yang berulah.

Perlahan namun pasti, Angkasa memutar badannya untuk turun kembali kebawah.

Dia tidak menyadari ada pergerakan didalam sana, karna terganggu oleh bayangan tubuhnya dari luar. Cera bangun dan membawa guling ditanganya untuk berjaga-jaga.

Membuka kaca balkon secara perlahan, dan siap melayangkan benda empuk itu ke arah punggung si maling dengan sekuat tenaganya.

"Mampus lo! Mau maling kan dirumah gue!, nih rasain pukulannya! " Omelnya dengan memukulkan bantal guling itu kearah punggung Angkasa.

"Nay!." sentak Angkasa secara tiba-tiba. Untuk menyadarkan  bahwa ini dia, bukan maling yang dikiranya.

Cera tentu saja tersentak mendengarnya, seperti familiar ditelinganya suara orang yang memanggilnya. Tapi, dia lupa siapa orangnya.

Kayaknya gue kenal nih suara, tapi siapa yak?

Batinnya, setelah itu sibuk dengan dunianya sendiri. Orang didepannya malah menarik guling empuk itu sambil kembali berbalik kearah belakang.

Menatap kekasihnya yang sedang memikirkan sesuatu dikepalanya, Angkasa gemas sekali melihatnya sampai tidak tahan lagi untuk mencubit pipinya.

"Nay!." Panggilnya sembari mencubit kedua pipinya. Cera melebarkan matanya saat melihat Angkasalah yang ada didepannya.

"Kakak!, kirain maling tadi. Untung loh, aku cuma mukulnya pake guling kalau pake gorok gimana coba." dengus Cera sebal.

"ya nggak gimana-gimana." jawab Angkasa santai. Kesal, Cera mencubit perut Angkasa tapi malah tangannya yang terasa sakit.

"Itu perut atau apaan sih, keres bener. Rajin ngeGym ya??? " goda Cera menoel-noel pipi Angkasa. Sesekali juga menusuknya karna dibuat gemes.

Angkasa tidak langsung menjawab, malah memberikan kantong plastik ditangannya tepat di depan wajah Cera.

Cari gara-gara nih human ganteng-,

"santai dong ngasihnya, ikhlas nggak sih?" delik Cera, merampas kantong cemilan itu dengan bringas dan melemparkannya kedalam kamarnya.

"Makasih, Udah sana pulang!" usirnya galak mendorong-dorong bahu Angkasa untuk turun kebawah. Tidak ada Akhlak.

Tidak bergeming sedikit pun, Angkasa menatap dalam Cera yang terus-terusan mendorong tubuhnya. Membuat Cera badmood mungkin hobby baru seorang Angkasa Nathawijaya yang terkenal cuek dan tak tersentuh sedikitpun.

The Tiger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang