2 - jealousy

1K 154 13
                                    

ditunggu vote dan komennya! xx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ditunggu vote dan komennya! xx

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

Caka memperhatikan dengan seksama semua gerak-gerik Juli. Bagaimana lihainya perempuan itu berpose di depan kamera. Bagaimana rambutnya yang dibiarkan tergerai bergerak bebas karena kipas angin besar di sebelah kanan-kirinya. Semuanya Caka perhatikan, tanpa terkecuali.

Termasuk pakaian perempuan itu yang menampilkan keseluruhan punggungnya yang bersih dan mulus.

Tadi, waktu Juli keluar dari ruang ganti, Caka tidak bisa untuk tidak mengernyitkan dahi. Andai Caka tidak ingat kalau pakaian yang dikenakan Juli saat ini adalah salah satu dari bagian pekerjaannya, sudah pasti Caka akan menyeretnya lagi ke ruang ganti dan mencarikan Juli baju yang menurutnya lebih layak pakai.

Punggungnya terlalu terbuka—ralat, punggungnya SANGAT terbuka dan ada sedikit rasa tidak rela dalam diri Caka tentang hal itu. Terlebih lagi, banyak orang di sana—Caka tidak tau, mereka staff dari bagian mana saja—yang kebanyakan laki-laki, secara terang-terangan mengatakan kalau mereka menyukai dan terkagum-kagum dengan punggung Juli.

Ya, okay, siapa sih yang tidak 'melotot' ketika melihat punggung indah ada di depan mata? Harus Caka akui, punggung Juli adalah salah satu bagian dari tubuh perempuan itu yang membuat Caka tergila-gila. Tapi, harus banget ya, mereka-mereka tuh ngomong tentang punggung Juli di saat ada pacar Juli juga di sana?

Atau sebenarnya keberadaan Caka di sini nggak keliatan sama mereka? Masa mereka nggak notice, sih, kalo Caka nih pacarnya Juli? Mereka berdua masuk ke ruangan dengan gandengan tangan, loh! Caka juga masih ingat dengan jelas, tadi sebelum Juli masuk ke ruang ganti, Caka mengecup bibirnya berkali-kali, di hadapan mereka semua!

Caka tersenyum ketika melihat Juli mendekat ke arahnya. Sebenarnya bukan benar-benar ke arahnya, sih, tapi ke spot di depan Caka untuk melihat hasil foto-fotonya tadi. Caka ikut mendekat dan dia berdiri di belakang punggung Juli, sengaja begitu supaya orang-orang berhenti memfokuskan pandangan mereka pada punggung Juli yang putih.

Cakrawala Untuk Juli [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang