***
[]
Sepuluh hari bukan waktu yang lama.
Juli menjalani hari-harinya seperti biasa. Bedanya, dengan kalimat di atas yang terus ia tanamkan dalam kepala. Mungkin karena selalu diucapkan berkali-kali dalam hati dan terekam dalam kepala, Juli merasa kalau hari-hari berjalan dengan sangat cepat.
Besok Caka pulang, dengan mengambil flight malam yang itu artinya Caka akan sampai dini hari. Caka juga bilang kalau dia akan langsung menuju apartemen Juli, yang tentu saja tidak bisa tolak—sejujurnya, Juli juga bahagia sekali mendengar kalimat Caka.
"Juli, lo jadi belanja, nggak?" Arsa mengambil tempat di sebelah Juli sambil tangannya mengulir layar iPad. Pandangannya juga terfokus di sana. "Jadwal lo tinggal satu. Harusnya, sih, masih keburu."
Juli menggeleng. "Nggak jadi, Sa. Kata Caka gue nggak usah masak."
Kening Arsa mengernyit, merasa aneh dengan kalimat Juli. Arsa tau kalau Caka tidak pernah menolak masakan Juli.
"Masaknya diganti H+2 atau H+3 aja katanya," melihat wajah bingung Arsa, Juli memutuskan untuk memberi sedikit penjelasan. "Pokoknya gitu."
Arsa tak lagi mengernyitkan kening, namun kini ganti matanya yang memicing. "Gue lihat-lihat lo sumringah banget. Segitu senengnya mau nyambut Caka pulang?"
Juli membalas dengan kekeh pelan. Kedua tangannya terangkat, menangkup pipinya sendiri. Apa iya dia terlihat sumringah? Juli jadi penasaran se-sumringah apa wajahnya.
Tak dapat dipungkiri, sejak membuka mata tadi pagi, Juli merasa berbunga-bunga. Terlebih dengan fakta kalau besok malam, dia sudah bisa melihat Caka lagi.
Besok, Juli sengaja meminta Arsa untuk mengosongkan jadwalnya. Makanya, jadwalnya hari ini terbilang cukup padat, walau tidak se-ketat minggu kemarin—karena Arsa menolak Juli bekerja bak orang kesetanan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawala Untuk Juli [✔]
Ficción General[SELESAI] [spin-off 'Double Kill'-'Just Us 2'] *** Juli kerap mendengar orang-orang mengatakan hidupnya sempurna. Wajahnya cantik, karirnya bagus, dan punya pacar tampan dengan usia hubungan yang tidak sebentar. Tidak mau munafik, Juli tak pernah me...