3 - can't control myself

1.1K 134 12
                                    

chapter 3 di siniiiii!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter 3 di siniiiii!!!

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

            Juli sering mendengar orang-orang bilang hidupnya sempurna.

Parasnya menawan. Karirnya bagus. Punya pasangan tampan dan setia.

Tiga hal itu memang benar, tapi apakah hidup Juli hanya berkutat pada tiga itu saja? Dan apakah untuk mendapatkan tiga hal itu Juli hanya diam tanpa melakukan apa-apa?

Tentu saja tidak.

Ada banyak hal yang ia lakukan juga korbankan, dan orang-orang tidak tau tentang itu—mungkin mereka juga nggak mau tau.

Wajahnya tak serta merta selalu terlihat cantik di kamera. Mungkin benar, ia memang terlahir cantik—kata Caka sih begitu dan Juli memilih untuk percaya—tapi untuk 'mempertahankannya', Juli rutin melakukan perawatan, baik di klinik kecantikan maupun di rumah—sekarang sudah banyak sekali pilihan skincare yang dijual, dan Juli sangat berterimakasih untuk itu soalnya dia nggak perlu lagi sering-sering pergi ke klinik kecantikan yang bisa menghabiskan berjuta-juta uangnya hanya untuk sekali konsultasi.

Untuk karir, pertama kali Juli terjun dalam dunia ini adalah ketika ia berada di tingkat empat perkuliahan. Terhitung sudah tiga tahun dia menekuni bidang ini. Selama tiga tahun itu, nggak mungkin Juli hanya melalui masa-masa indah, 'kan? Juli harus rela menunda skripsinya satu tahun, salahnya sih karena terlalu keasyikan ngambil job sana-sini. Selain itu, dia nggak langsung nerima job besar. Ada juga yang kadang nggak dibayar, soalnya yang minta bantuan temannya sendiri—walau nggak dekat-dekat amat—dan Juli nggak tega buat minta bayaran soalnya bisnis temannya itu juga masih merintis dari awal.

Soal Caka... ini adalah tahun ke-tujuh menuju delapan mereka bersama. Sebelum sampai di tahap ini, hubungan mereka nggak selalu berjalan mulus, malah kalau diingat-ingat lagi, lebih banyak tanjakan dan turunannya. Berat, kalau Juli boleh bilang. Apalagi di masa-masa perkuliahan, isinya kalo nggak ngambek-ngambekan, ya adu nyolot. Sampai di tahun ke-lima kebersamaan mereka, Juli nggak pernah sekalipun merasa kalau hubungannya dengan Caka adalah jenis hubungan yang sehat. Barulah di tahun ke-enam, mereka 'merombak' habis-habisan hubungan mereka hingga dicapai 'OH, begini loh ternyata hubungan yang sehat.'

Cakrawala Untuk Juli [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang