13 - hurt

549 111 18
                                    

selamat datang lagi di cerita caka-juli:")))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat datang lagi di cerita caka-juli:")))

semoga masih ada yang nunggu, ya :")))

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

            Sepanjang perjalanan menuju apartemennya, Juli berpikir keras. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Pesan Mama belum dia balas dan hanya dibiarkan terbaca. Arsa tak berhenti mengajaknya bicara tapi Demi Tuhan, Juli tidak bisa fokus pada apa yang Arsa bicarakan. Jiwanya seakan tengah bepergian ke suatu tempat yang jauh, dan entah kapan akan kembali.

Sengaja Juli meminta diturunkan di lobi, mencegah Arsa supaya tidak ikut turun dan mengikutinya ke unit. Dari lobi menuju unitnya, Juli masih berpikir, tapi lagi-lagi dia seperti dihadapkan pada jalan buntu. Tidak ada solusi yang muncul di kepalanya.

Kepalanya berdenyut, membuat Juli memejamkan mata, mencoba mengusir rasa sakit yang mendera.

Saat ia tengah memejamkan mata, masih sambil berpikir, ponselnya bergetar.

Pesan dari Mama datang lagi.

Mama:

Kakak nggak nginep di rumah sakit kok, Jul. Biasanya pulang ke rumah jam 5 sore.

Juli belum memastikan apa-apa pada Mama. Tapi, melihat dari pesan yang datang tidak lebih dari lima menit yang lalu itu, Juli tau kalau Mama benar-benar mengharap kepulangannya.

Hela napas Juli terdengar sebelum ia mengetik satu kata 'ok' lalu dia membuka satu aplikasi, mengetuk layar sesuai petunjuk dan tak sampai sepuluh menit kemudian, dia sudah mendapatkan tiket penerbangan menuju Surabaya.

Juli tidak tau resiko apa yang menunggu atas tindakan impulsifnya ini. Hatinya mendadak cemas, ia hanya harus berangkat ke bandara, duduk di pesawat dan satu setengah kemudian dia sudah akan ada di kota yang berbeda. Pesan Mama tadi juga menyiratkan kalau tidak ada yang perlu Juli khawatirkan karena Mama mencegah supaya Juli dan Kakaknya tidak perlu bertemu.

Cakrawala Untuk Juli [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang