12 - attention

522 91 6
                                    

hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai... akhirnya mood untuk lanjutin caka-juli balik lagi setelah sekian lama:")))

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

"Lo kalo mau nolak Bas jangan ajak-ajak gue juga, dong!"

Mendengar Arsa menggerutu—entah sudah yang ke berapa kali—lagi bikin Juli terkekeh. Juli tau, kalau di dalam hati Arsa kini penuh dengan unek-unek yang ingin menyumpah-serapahi Juli habis-habisan. Tapi Juli tak peduli, dia menepuk lengan Arsa yang langsung ditepis oleh manajernya itu dengan alasan 'gue lagi nyetir, jangan diganggu!'.

Sekarang, Juli dan Arsa sedang dalam perjalanan menuju salah satu restoran tempat janji temu dengan Bas. Iya, setelah kemarin Juli mengiyakan ajakan makan siang Bas, tak lama kemudian lelaki itu langsung mengirim lokasi temu.

Juli tau restoran yang dipilih Bas. Tempat itu terkenal dengan kerahasiaannya soal pelanggan yang datang. Bas tidak bohong soal menjaga privasi keduanya agar tetap aman supaya tidak menimbulkan rumor aneh yang tak berdasar.

Awalnya, Juli hendak datang sendiri, tapi setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya akan lebih baik kalau dia membawa Arsa juga. Sebelumnya Juli juga sudah memberitahu Bas soal keikutsertaan Arsa. Juli pikir Bas akan keberatan, tapi ternyata laki-laki itu fine-fine saja. Juli juga mempersilahkan kalau Bas membawa serta Emi, manajernya.

Sesampainya di tempat temu, Juli (dan Arsa) sudah ditunggu oleh salah seorang karyawan berpakaian rapi. Mereka lalu dibawa menuju salah satu ruangan yang kalau dilihat dari banyaknya lorong dan belokan yang mereka lalui, sangat terjamin ke-privasi-annya.

Pintu terbuka, memperlihatkan sosok Bas yang sudah duduk di sana sambil memainkan ponsel. Mendengar bunyi pintu, laki-laki mendongak dan senyumnya releks tercetak sewaktu pandangannya bertubrukan dengan milik Juli.

"Jul, dia sendirian, nggak sama Emi," Arsa berbisik sebelum keduanya memasuki ruangan. "Awkward nanti, Jul. Gimana, nih?"

"Diem, Sa. Kalo lo mepet gue sambil bisik-bisik gini malah makin aneh nanti," balas Juli tak kalah berbisik.

Cakrawala Untuk Juli [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang