Sudah 3 hari sejak kepulangan Sumi kerumah karena kehamilannya itu. Karena saat ini Sumi sedang hamil, dia terpaksa keluar dari pekerjaannya sebagai ART atas saran dari bossnya yaitu ibu Kirana. Disisi lain, Beny yang merupakan kekasih gelap Sumi juga merasa sedih karena mesti berpisah sementara dari Sumi.
Dirumah, saat ini sedang menyelimuti kebahagiaan keluarga kecil itu, Parman yang tidak berfikir negative tentang kehamilan Sumi merasa sangat Bahagia, dia berfikir bahwa anak yangdikandung Sumi adalah anaknya mesti dia sempat berfikir "rasanya cepat sekali baru 2 bulan Sumi sudah langsung isi". Namun, lagi-lagi karena rasa bahagianya itu, telah menepis pikiran-pikiran negative itu. Setiap hari Ketika dirumah Parman selalu memberikan extra perhatian pada Sumi, bahkan dia selalu memeluk dan mengelus Sumi, dia tidak mengizinkan Sumi untuk bekerja terlalu keras, alhasil pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan Sumi diambil alih oleh Parman dan Azka. Dia tidak ingin calon anak yang ditunggu-tunggu nya selama ini mengalami hal-hal yang buruk.
Parman: Ka, jangan lupa nanti sore abis pulang sekolah bantu bapak bersih-bersih rumah, banyak debunya. Kasian mama sama calon adekmu nanti batuk-batuk
Azka: yaaaah bapak,,,, Azka nanti udah ada janji sama Dio mau main PS dirumahnya.
Parman: halaaah kan besok-besok juga bisa besok sekolah bapak kasih duit extra buat jajan deh
Azka: isssshhh bapak,,, iya deh iyaa,,,
Parman: nah gitu doooong,,, kan demi calon adikmu wkwkwkwk
Azka berfikir, sepertinya bapaknya sudah mulai over protective kepada mamanya, bahkan kemarin dia sempat meminta Azka untuk manggilin tukang odong-odong buat mamanya, padahal Sumi hanya mengatakan pada Parman bahwa dia seneng ngliat anak-anak kecil kalau naik odong-odong, namun Parman mengartikannya menjadi hal yang lain. Dia berfikir kalau Sumi sedang ngidam ingin naik odong-odong (ini odong-odong genjot ya, yang 5 ribu 3 lagu).
Siang sekitar jam setengah 2, Azka sudah Kembali dari sekolahnya. Bapaknya Segera memerintahkan Azka untuk ganti baju dan makan, supaya ada tenaga nanti buat bersih-bersih rumah. Saat ini Parman dan istrinya sedang ada diruang tamu, mereka sedang bermesraan, Parman sedang mengelus-elus perut istrinya dan menanyakan kepada Sumi, kira-kira siapa nama buat calon anak mereka, karena jenis kelaminnya belum diketahui, hal itu membuat Sumi sulit untuk menentukan nama untuk calon anaknya itu. Saat mereka sedang asyik bermesraan, Parman dan Sumi mendengar suara motor berhenti didepan rumah mereka, saling bertanya "siapa itu?".
Parman bangkit dari tempat duduknya dan melihat kearah depan rumah mereka. Saat ditengok, ternyata itu adalah Beny rekan kerja Sumi. Lalu, Parman Segera menginformaskan kepada Sumi kalau yang dating itu rekan kerjanya Sumi yang tempo hari menolongnya untuk membawa Sumi kerumah sakit "mah itu temen kamu yang kemarin nolongin kamu, si Beny kalo ga salah", seketika Sumi kaget dan tidak dapat berkata apa-apa, dalam hati dia bertanya "dari mana dia tahu rumahku?". Parman menyambut Beny dengan senyuman hangat, karena dia telah berhutang budi padanya karena telah menolong istrinya. Dengan wajah serius Ben mendekati Parman dan menyalaminya. "Siang bang Parman". lalu Parman membalas sapaan Ben "iya mas Beny siang, loh kok mau kesini ga kabar-kabarin ada apa ya?". Sumi yang sudah merasa tidak enak, segera dia mendekati mereka berdua.
Beny: Bang, ada yang mau saya omongin penting
Parman: ada apa mas Beny?
Sumi yang sudah mulai gelagapan, memandang Beny dengan pandangan tajam dan sinis. Seperti memberi tanda kepada Ben bahwa kedatangannya kesini tidak diharapkan. "oh.... mas Ben ada apa ya kesin? Tau dari mana alamat rumah saya?". Lalu Parman memotong pembicaraan mereka,
Parman: ini loh ma, kemarin aku yang kasih tau alamat rumah kita, katanya Ben mau main kesini, sekalian nengokin kamu. Ayo mas Ben masuk dulu, saya bikinkan minuman ya.
Beny: ga usah mas, saya ga lama.
Segera mereka beritga duduk Bersama diruang tamu. Sumi yang sudah ketakutan, jantungnya berdebar-debar dan nafasnya menjadi tidak beraturan, dia semakin yakin bahwa Ben kesini ingin menceritakan perbuatan kotor yang mereka lakukan selama ini dibelakang Parman. Sesaat mereka terdiam dan Parman mulai membuka pembicaraan, "ada apa ya mas Beny? tadi mas bilang ada yang mau dibicarakan?". Tanpa tedeng aling-aling, Ben mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya, sebuah ponsel. Dia mencari-cari sesuatu didalamnya dan Ketika dia sudah mendapatkannya, dia langsung menyerahkan kepada Parman tentang file yang ingin dia tunjukkan. Sontak hal itu membuat Sumi kaget dan langsung merebut ponsel milik Ben, namun Parman berhasil menepis tangan Sumi dan Parman mulai bertanya-tanya, "ada apa sih mah, kok ga sopan tau-tau main saut aja?". Sumi yang mulai meneteskan air mata meminta kepada suaminya untuk tidak melihat apa yang ada di layar ponsel Beny itu. "mas Parman, jangan dibuka mas, itu fitnah mas", Parman yang semakin bingung dia semakin mencecar kedua orang itu dengan pertanyaan "sebenarnya ada apa sih? Kenapa kamu nangis Sumi?". Sumi masih terus berusaha merebut ponsel itu dan Ben mulai beraksi, "udah lah mba Sumi, biarin mas Parman melihat isi vidio itu. Dia berhak tahu mba". Dengan nada suara yang keras dan air mata yang bercucuran, Sumi menghardik Beny "diam kamu, brengsek kamu Ben". Semakin kesal dan bingung Parman dibuatnya akhirnya dia langsung melihat isi file vidio itu. Dan alangkah terkejutnya ketika Parman melihat isinya, seketika wajah Parman merah dan ekspres yang sangar terlihat diwajahnya.
Parman: Sumiiiiiiiiiiiiiiiii apa-apaan ini? Beraninya kamu,,, dasar wanita jalang
Sumi: ampun mas,,, ampun,,,, maafin aku yang ga bisa menjaga kesucianku. *Sumi bersimpuh didepan Parman sambil memeluk kedua kakinya
Beny: maaf kan kami mas, kami berdua memang saling menyayangi
Sumi: diam kamu, ini semua karena kamu, kamu menjebak saya dengan obat itu sehingga aku tidak berdaya ketika aku diapa-apakan olehmu
Beny terdiam seribu Bahasa, padahal dalam hatinya dia merasa lega karena sebentar lagi dia akan mendapatkan Sumi. Lalu, Parman menampar Sumi dengan sangat keras dipipinya, sambil melontarkan kata-kata makian akibat rasa kecewanya kepada istrinya itu. Segera Parman masuk kekamarnya dan mengepak semua baju-baju Sumi dan dengan sangat tegas dan keras Parman mengusir kedua orang itu dari rumahnya. "Pergi kalian berdua, enyah dari rumah saya. Saya tidak ingin melihat wajah kalian lagi dirumah saya, dan kamu Sumi, mulai hari ini kamu saya TALAK TIGA, kamu sudah bukan lagi istri saya". Masih dalam posisi menangis dan memeluk kaki Parman, Sumi terus meminta maaf kepada suaminya itu. Namun, Parman yang sudah sangat marah mengangkat Sumi untuk berdiri dan mendorongnya keluar dari pintu rumahnya bersamaan dengan Beny juga.
Azka yang tiba-tiba mendengar keributan dari arah ruang tamunya, segera ia keluar dari kamarnya dan melihat dari tangga rumahnya perihal kejadian yang terjadi, dari situ juga dia mendengar permasalahan apa yang sebenarnya terjadi. Dia yang mendengar kata-kata yang tidak semestinya untuk didengar, mulai menangis dan tiba-tiba dia merasa sesak didadanya setelah mengetahui apa yang mama nya perbuat itu. Suatu kekecewaan yang sangat mendalam dia rasakan pada mama nya. Hal itu benar-benar membuatnya sangat "tertampar". Dia melihat bapaknya, Parman menangis dibalik pintu dan segera Parman melenggang masuk kedalam kamarnya. Belum sempat Parman melangkahkan kakinya masuk ke kamarnya, dia terkejut mendapati anaknya Azka terduduk ditangga dan menangis. Dia memanggil nama anaknya dalam keadaan menangis "Azka..." lalu Azka juga memanggil bapaknya "Bapak....", lalu Parman masuk kedalam kamarnya dan tidak memperdulikan lagi Azka yang sedang menangis ditangga rumahnya.
Kejadian itu benar-benar membuat geger wilayah RT rumahnya Parman. Ketika pengusiran itu berlangsung, para tetangganya melihat kejadian itu. Melihat Sumi menangis, diusir oleh suaminya dan pergi menunggangi motor Bersama Ben.
*
*
*
*** Hi readers, untuk cerita kali ini NO SEX SEX YA, dan agak singkat ceritanya. Karena pas ngetik terbawa emosi juga wkwkwkwk, dan mohon maaf kalau ada salah-salah dalam pengetikan cerita, happy reading***
- TO BE CONTINUED -
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tunggal a.k.a I Love You Bapak
Teen FictionKisah seorang Anak yg tidak sengaja melihat suatu "kejadian" yg merubah hidupnya, hingga mencintai Bapak/Ayahnya sendiri. Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan latar, waktu dan tokoh, semua itu hanya kebetulan belaka.