Ada Pertemuan Ada Perpisahan

718 30 4
                                    

*POV Azka

Dipagi hari yang cerah, aku dan bapak sedang bersiap mengemas baju-baju kami, rencananya siang ini kami (aku dan bapak) akan pergi menuju ke kampung ibu tiri ku. Menurut informasi dari bapak, berdasarkan perkiraan dari dokter bahwa dalam minggu ini ibu tiriku akan bersiap untuk proses persalinan. Jadi bapak dan aku harus kesana untuk mempersiapkan kelahiran adikku. Jujur tadinya kau gak mau ikut, karena aku masih ada kelas online yang harus aku ikuti dan aku khawatir kalau-kalau sinyal dikampung ibu buruk sehingga dapat mengganggu aktivitas kuliah daring ku, akan tetapi bapak meyakinkan bahwa sinyal disana baik dan kencang. Padahal, nyatanya alasan bapak mengajakku karena bapak merasa gugup menyambut kelahiran adik baru ku ini, tapi sempat aku menyindir bapak "tapi kemarin waktu istri kak Virgo lahiran, bapak kok biasa aja ga ada gugup-gugupnya?". Alasan bapak pada saat itu, dia bilang bapak nggak gugup karena itukan bukan istri bapak, ya meski pun diakhirnya bapak merasa bahagia juga akan kelahiran bayi kembar kak Virgo, karena bagaimanapun juga mereka itu "darah daging" tak resmi bapak. Tapi ya sudahlah, bagaimanapun juga saat ini bapak sedang menyambut hidup barunya dan aku sebagai anak hanya bisa mendukung dan menyemangatinya, walau apapun yang terjadi.

Parman: Ka, udah selesai belum kamu ngpack barang-barangnya ???
Azka: iya pak dikit lagi kelar.
Parman: lama banget kamu, ini kita mesti buru-buru ke terminal, kalau nggak nanti kita ketinggalan bis nya.
Azka: iya pak, sabar ini udah selesai packing nya.
Parman: jangan lupa maskernya, kalau enggak nanti bisa diusir dari bis kalau ga pakai masker
Azka: iya pak, sssh bawel banget sih
|| Azka menggerutu sendiri

*

Siang itu dengan menumpang mobil kol bak tetangganya, Parman dan Azka menuju ke terminal yang dimana searah dengan tujuan mobil itu, yaitu menuju ke pasar. Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya Azka dan bapaknya sampai juga menuju ke terminal dan segera menuju ke loket untuk membeli karcis/tiket. Saat Parman selesai membeli tiket dan menghampiri Azka, tiba-tiba bapaknya izin untuk ke kamar mandi karena perutnya terasa mulas.

Parman: Ka, bapak ke toilet dulu ya
Azka: loh pak, nanti kalau bis nya dateng gimana?
Parman: halah Ka masih lama, tadi kata mba-mba yang jaga loket bilang bis nya baru datang 1 jam lagi jadi kamu tunggu disini dulu, jangan kemana=mana
Azka: issh... ya udah sana cepet, jangan lama-lama pak.
Parman: sssh iya...
|| lalu Parman pun pergi menuju toilet

Tunggu punya tunggu, sudah hampir 1 jam Parman belum kembali juga ke tempat Azka menunggu, karena khawatir Azka mencoba menghubungi bapaknya melalui telepon, akan tetapi telepon Azka ditolak oleh bapaknya, sempat beberapa kali Azka coba menghubungi bapaknya lagi, namun teleponnya selalu di reject. Karena kesal menunggu, akhirnya Azka mencoba untuk mendatangi bapaknya ditoilet, baru beberapa langkah mau meninggalkan tempatnya duduk, dari kejauhan Azka memlihat bapaknya menuju ke tempatnya.

Azka: iish bapak lama banget di toiletnya ngapain aja sih?
Parman: maaf Ka, toiletnya antri, bapak lagi enak-enak nongkrong kamu malah telpan telpon bikin ga konsen aja
Azka: alah alesan aja bapak, bilang aja bapak lagi.....
Parman: hush... diam kamu, beneran bapak abis buang air besar dan tadi antri toiletnya makanya lama.
Azka: ckckck ya udah kita siap-siap pak, kayanya bis nya udah mau datang
Parman: ok Ka

Perdebatan sengit itu akhirnya berakhir, meski dalam hati Azka masih tidak percaya akan kata-kata bapaknya, tetapi dia pikir "ya sudah lah tidak perlu diperpanjang masalah tidak penting ini". Sekitar 11 menit kemudian, benar saja, bis yang mereka tunggu akhirnya datang juga, segera mereka menuju ke bis dan meletakkan barang bawaan mereka di bagasi dan segera menuju ke tempat duduk mereka. Perjalanan menuju ke kampung Mintarsih diperkirakan kurang lebih memakan waktu 7-8 jam perjalanan. Selama perjalanan Azka merasakan kebosanan dan hanya mendengarkan lagu, main hape lalu tidur, begitu terus kecuali ketika mereka sedang istirahat di rest area, Azka luangkan waktu untuk berjalan kaki sebentar untuk merenggangkan otot-ototnya yang tegang karena perjalanan panjang ini.

Anak Tunggal a.k.a I Love You BapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang