Adik Baru

2.4K 51 12
                                    

Siang itu ketika Azka sedang bermalas-malasan dirumah selepas pulang sekolah, tiba-tiba dia mendapatkan notifikasi pesan singkat dari ponselnya. Ternyata pesan itu berasal dari mamanya yang sudah lama tidak ia jumpai.

"Assalamualaikum Azka, apa kabar Ka, mama kangen bgt sama kamu. Oh iya mama mau ngabarin, bulan ini adik mu akan lahir. Kamu kapan dong main ke rumah eyang? Mama tunggu ya."

Sejenak Azka terdiam terpaku membaca pesan singkat itu. Dia berpikir apakah dia harus datang kesana untuk menengok adik tirinya itu. Disisi lain, dia masih tidak dapat menerima kehadiran Benny didalam hidupnya. Namun dia sadar, mau tidak mau, suka tidak suka dia harus menerima kehadiran Benny dan adik tirinya itu didalam kehidupannya. Hingga malam pun tiba, Azka masih belum membalas pesan dari mamanya itu, dia juga sempat berpikir apakah dia harus memberitahukan hal ini kepada bapaknya atau tidak usah.

Jam menunjukkan waktu hampir jam 7 malam, malam itu Parman mendapatkan tugas jaga malam. Dengan menguatkan hati, sebelum ayahnya pergi berangkat kerja Azka berusaha untuk memberitahukan isi pesan tersebut kepada ayahnya.

Azka: pak

Parman: apa,,,???

Azka: tadi siang mama SMS aku

Parman: terus

Azka: yaaa,,, mama kasih kabar kalau bulan ini kemungkinan mama akan melahirkan dan Azka disuruh main kerumah eyang, menurut bapak gimana?

Parman: ya kalau kamu ada waktu dan bisa ya silahkan aja, bapak ga melarang kamu buat ketemu mama

Meski Parman sudah memberikan izin kepada anaknya untuk boleh kerumah mamanya, akan tetapi disisi lain Azka juga dapat membaca raut wajah bapaknya, bahwa sepertinya bapaknya masih belum dapat menerima kenyataan bahwa Wanita yang dicintainya itu sudah bukan miliknya lagi.

Azka: mmm ok kalo bapak nggak keberatan, nanti aku cari waktu yang tepat buat izin dari sekolah

Dengan hanya mengucap salam dan tanpa berkata sepatah katapun, Parman meninggalkan anaknya sendirian dirumah malam itu. Setelah kepergian bapaknya, Azka segera membalas pesan mamanya yang telah ia gantungkan sejak siang tadi.

"Wa'alaikum salam mah, iya mah nanti kalau Azka udah ada waktu luang, nanti Azka segera minta izin libur dari sekolahan. Jaga kesehatan ya ma dan salam buat eyang putri dan mbah kakung disana."

Setelah membalas pesan itu, ia segera mempersiapkan buku-buku pelajarannya buat besok dan setelahnya pergi untuk tidur.

Keesokan harinya saat disekolah, jam istirahat pun tiba. Ketika semua murid pergi ke kantin untuk makan dan mengobrol, Azka malah pergi ke ruang guru untuk bertemu dengan wali kelasnya yang Bernama pak Wahid, untuk membahas perihal permintaan izin untuk pulang kampung.

Singkat cerita, meski diawal pak Wahid rada berat untuk memberikan izin Azka untuk pergi, akan tetapi dia tetap memberikan izin kepada Azka untuk menengok ibunya dikampung, dengan catatan dia baru boleh izin libur kalau nanti sudah melewati pekan ulangan yang akan berlangsung minggu depan.

Fast Forward >>>

1 minggu telah berlalu sejak pekan ulangan selesai. Setelah pulang sekolah, Azka bergegas menemui bapaknya dan mengatakan kalau dia sudah mendapatkan izin dari sekolah untuk pergi menemui mamanya.

Azka: PAK,, *dengan suara tergesa-gesa

Parman: astaga kamu Ka,,, ngagetin bapak aja, abis ngapain kamu ngos-ngosan?

Azka: pak aku udah dapat izin dari sekolah buat nengokin mama, besok aku mau pulang kampung, bisa kan?

Parman: astaga,,, kamu kok dadakan begini sih ngomongnya

Anak Tunggal a.k.a I Love You BapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang