Hari menjelang malam, jalanan ramai dimana-mana karena waktunya jam pulang kerja. Malam itu, jalanan terasa panjang dan melelahkan bagi Parman, setelah seharian ini dia direpotkan karena ada kunjungan bos besar dari kantor pusat. "Huh,,, capeknya" Segera ia melajukan motornya dengan sangat cepat agar dia Segera sampai dirumah. Setengah jam kemudian, Parman akhirnya sampai dirumah dan dia Segera disambut oleh anaknya Azka yang juga sedang menonton tv diruang tamu.
Parman: Asslamualaikum
Azka: Wa'alaikum salam, tumben pak kok jam segini baru sampai rumah?
Parman: iya Ka, tumben jalanan ramai banget tadi aja bapak sampe ga gerak diperempatan jalan sana.
Azka: udah biasa pak, yauda sana bapak beres-beres dulu trus mandi, tadi aku udah beli makanan, nanti bapak angetin sendiri aja ya kalo dingin hehehe
Parman: huh,, bukannya bantuin angetin malah nyuruh bapak
Azka: hehehe
Segera Parman melepaskan tetek bengek yang dibawanya dan dia juga mengeluarkan selembar undangan dari dalam tasnya. Azka yang penasaran akan undangan itu, Segera ia mengambilnya dan membacanya.
*Flashback: Sebelum Parman pulang, salah satu temannya di kantor Bernama Darius memberikannya undangan pernikahan. Darius terbilang masih muda diantara rekan-rekan satpam ditempat Parman bekerja, ya karena memang umurnya masih 28 tahun. Diundangan tersebut tertulis nama Darius dan Lena.
1 jam berlalu, setelah Parman selesai membersihkan dirinya dan makan, Segera ia bergabung dengan Azka diruang tamu, karena penasaran Azka mulai bertanya pada bapaknya terkait kartu undangan pernikahan tersebut.
Azka: pak ini undangan pernikahan dari siapa? kok aku baru denger namanya
Parman: ooh,,, itu dari temen bapak, Darius namanya
Azka: oh,,, tapi pak alamat resepsinya jauh juga dari ini
Parman: emang dimana? Bapak tadi belum sempat baca undangannya
Azka: kalo ga salah ini alamatnya didaerah bogor
Parman: yang bener??? coba sini bapak baca
Parman membaca kartu undangan itu, dan betul saja alamat resepsinya jauh dari daerah Parman tinggal, mungkin kalau dihitung-hitung ada sekitar 1.5 sampai 2 jam perjalanan.
Parman: waduuuh,,, bener kamu Ka, jauh ini. Apa bapak ga usah dateng aja ya
Azka: jangan lah pak kan ga enak udah diundang
Parman: tapi Ka ini jauh banget, lagian bapak bisa ngucapin dan kasih amplopnya pas dikantor juga kok
Azka: ya ga enak juga lah pak,,, namanya orang ngundang kan pastinya dia mengharapkan kehadiran kita ditempat.
Parman memikirkan kata-kata anaknya itu, memang ada benarnya juga tapi jaraknya itu lumayan jauh. Karena waktu sudah menunjukkan waktu pukul 10 malam, akhirnya mereka bergegas ke kamar masing-masing untuk tidur, namun Parman masih belum bisa tidur karena masih memikirkan apakah akan datang atau tidak ke acara pernikahan temannya itu.
Keesokan paginya, ketika Azka dan Parman sarapan tiba-tiba Azka memiliki ide untuk datang ke acara nikahan teman bapaknya itu.
Azka: pak gimana, jadi mau datang ke nikahan teman bapak itu?
Parman: belum Ka
Azka: kalau belum aku ada ide pak
Parman: ide apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tunggal a.k.a I Love You Bapak
Teen FictionKisah seorang Anak yg tidak sengaja melihat suatu "kejadian" yg merubah hidupnya, hingga mencintai Bapak/Ayahnya sendiri. Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan latar, waktu dan tokoh, semua itu hanya kebetulan belaka.