2 minggu berlalu pasca Azka di wisuda, Parman yang sudah merencanakan untuk menikah dengan Mintarsih mulai mempersiapkan segalanya. Pesta pernikahannya tidak terlalu meriah dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan para kerabat kedua mempelai, karena situasi saat ini masih dalam suasana pandemi COVID19. Parman mulai menghubungi keluarganya, terutama adik laki-laki satu-satunya, yaitu Parmin yang tinggal dikampung. Parman berharap adiknya dapat menyaksikan hari bahagia kakanya itu, sekaligus dapat memberikan restunya, mewakili kedua orang tuanya yang sudah lama tiada. Hari pernikahan Parman dan Mintarsih diperkirakan akan diselenggarakan akhir bulan atau sekitar 2 minggu kedepan. Persiapan sangat singkat karena memang tamu undangannya tidak banyak dan acara diselenggarakan secara sederhana, yaitu dirumah Parman. Meski begitu, untuk mengurus perizinannya agak memakan waktu dan tenaga karena situasi saat ini.
Setiap pulang kerja wajah Parman terlihat sangat lelah, Azka yang sering memperhatikan bapaknya itu menjadi khawatir akan kondisi kesehatan bapaknya, terlebih virus corona yang semakin menggila dapat menyerang siapapun yang "dihinggapinya".
Azka: Pak...
Parman: apa?
Azka: kalau aku liat-liat, setiap pulang kerja wajah bapak kayanya capek banget
Parman: hehehe ya pasti, kan bapak kerja seharian.
Azka: yaudah bapak istirahat dulu aja sana, nanti Azka rebusin air hangat ya buat bapak mandi, biar seger dan tadi aku juga udah beli makanan, udah aku siapin juga dimeja makan.
Parman: OK Ka, emang baik bener anak bapak ini wkwkwkwkwkSegera Parman masuk ke kamarnya untuk beristirahat dan menunggu air hangat yang sedang dipersiapkan Azka untuk dia mandi nanti. Lalu, Azka juga segera menuju kedapur untuk merebus air di dandang. Sekitar 10 menit, air rebusan sudah mendidih dan segera Azka menuang air hangat tersebut ke bak mandi, untuk bapaknya gunakan membersihkan diri.
Azka: pak, air hangatnya udah aku masukin ke bak mandi, udah sana cepet mandi biar virus-virus dan kumannya hilang
Parman: oh... iya Ka, makasih ya, tunggu bentar lagi bapak lagi chat-an sama calon ibu mu
Azka: cieeee.... yang bentar lagi mau nikah suit suit.... hahahahaDisaat itu, sejujurnya Azka agak cemburu dengan bapaknya, akan tetapi dia sadar bahwa dia tidak bisa terus-menerus menemani bapaknya, ia juga berfikir bahwa bapaknya memang perlu pendamping hidup baru, untuk menemaninya jikalau nanti Azka pergi keluar kota untuk melanjutkan kuliah.
Sekitar 30 menit berlalu sejak Parman pergi mandi, tiba-tiba ketika Azka sedang asik menonton TV dia dikagetkan dengan bapaknya yang tiba-tiba masuk ke ruang tamu hanya mengenakan sempak putih yang agak lusuh dan mengalungkan handuk di lehernya.
Parman: Ka
Azka: eeeh astaga bapak,,, ngagetin aja, lagian itu ngapain cuma sempakan doang?
Parman: hehehe iya sorry, bapak mau minta tolong, tolong pijetin bapak ya
Azka: ooh... iya pak, sebentar aku ambilin minyak gosoknya dulu, bapak mau dipijet dimana?
Parman: diruang tamu aja lah Ka, kalau dikasur nanti takut minyaknya tumpah kena sprei, bapak ambilin tiker sama bantal dulu ya
Azka: OKSekitar beberapa menit kemudian, Parman sudah menggelar tikar dan bantal dilantai ruang tamu lalu segera ia berbaring tengkurap di tikar tersebut, Azka yang melihat bapaknya berbaring hanya mengenakan sempak mulai agak sedikit terangsang dan sedikit membelai gundukan diselengkangannya yang masih kecil itu.
Beberapa saat kemudian, Azka mulai menyapu punggung bapaknya dengan minyak gosok yang dia bawa, perlahan-lahan ia mulai memijat pungggung bapaknya. Awal memijat mereka berdua hanya saling diam satu sama lain, Azka terus berkonsentrasi untuk memijat bapaknya. Hingga suatu saat, Azka mulai membuka pembicaraan dengan menanyakan keadaan tante Min.
Azka: pak, gimana kabar tante Min & Anu?
Parman: mereka baik-baik aja, baru minggu kemarin bapak nganterin tante Min USG kandungan
Azka: oh... terus gimana pak kondisi janinnya?
Parman: alhamdulillah sehat Ka, cuma kata tante Min dia jadi sering ngantuk aja akhir-akhir ini.
Eh... mulai sekarang kamu jangan panggil-panggil tante Min lagi, pakai sebutan mamah atau ibu lah, kan dia bakalan jadi ibu kamu
Azka: iya iya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tunggal a.k.a I Love You Bapak
Teen FictionKisah seorang Anak yg tidak sengaja melihat suatu "kejadian" yg merubah hidupnya, hingga mencintai Bapak/Ayahnya sendiri. Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan latar, waktu dan tokoh, semua itu hanya kebetulan belaka.