1 jam kemudian, ketika jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tiba-tiba terdengar suara motor berhenti didepan kediaman Parman. Ketika Azka menengok siapa yang datang ternyata itu Virgo, Azka pikir dia tidak jadi datang karena sudah 1 jam dia tidak memberikan kabar. Dengan bergegas, Virgo masuk ke halaman rumah Azka dan mengetuk pintunya dengan agak terburu-buru. Ketika Azka membukakan pintunya, terlihat wajah Virgo berlinang air mata dan terlihat lemas, lalu Azka mempersilahkan dia masuk dan membuatkan minuman, saat itu Parman yang melihatnya langsung menenangkan Virgo.
Virgo: pak tolong saya pak tolooong
Parman: iya iya... tenang dulu kamu, tenang... ini diminum dulu airnya
Virgo: *gleek gleek gleek aah...
Parman: dek Virgo coba cerita ada apa?
Virgo: pak tolong saya... tolong...
Parman: iya...tapi kamu cerita dulu ada apa? kalau saya bisa pasti saya bantuVirgo mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengannya. Ternyata tadi sore orang tua Kristin (istri Virgo) data kerumah mereka, mereka bermaksud membawa Kristin pulang kerumah mereka, akan tetapi Virgo mencegahnya. Disitulah pertengkaran mereka terjadi, orang tua Kristin bermaksud menjodohkan lelaki lain kepada Kristin, lantaran sudah hampir 3 tahun anaknya berumah tangga tapi Kristin tidak kunjung hamil juga, Oleh sebab itu, orang tuanya bermaksud menjodohkan Kristin dengan lelaki lain yang lebih dari Virgo.
Virgo: jadi saya mohon pak, tolong bantu saya, mohon kesediaan bapak untuk mendonorkan sperma bapak, saya mohoooon....
Parman: dek Virgo, saya sudah berbicara dengan anak saya dan saya setuju, akan tetapi bagaimana dengan kamu dan istri kamu? Apakah dia setuju untuk menerima donor sperma dari saya dan apakah.... kamu bersedia kalau istrimu ditiduri oleh pria lain yang bukan suaminya?
Virgo: pak, jujur saya sudah tidak tahu harus berbuat apa untuk mencegah mertua saya untuk membawa istri saya. Mungkin hanya dengan membuatnya hamil dapat merubah pikiran orang tuanya.
Parman: ok, lalu apakah kamu sudah memikirkan caranya?
Virgo: sudah pak
Parman: bagaimana caranya???Lalu Virgo mengeluarkan sebuah tabung plastik seperti tempat salep dari tas yang dibawanya, ternyata tas yang dibawa Virgo adalah tas thermal yang didalamnya sudah berisikan beberapa es batu dan tabung plastik itu.
Virgo: pak kalau anda berkenan, mohon isi tabung ini dengan sperma bapak, untuk selanjutnya biar saya dan istri saya yang urus, bagaimana pak?
Parman: eeemm... baiklah, akan saya berikan sperma saya, tapi mohon menunggu karena mungkin agak lama saya mengeluarkannya.
Virgo: baik pak, tidak apa-apa, santai saja, saya akan menunggu.Lalu Parman masuk kedalam kamarnya, untuk mengeluarkan benih-benih calon anaknya dan memasukkannya ke tabung plastik itu. Sedangkan diluar, Azka bersama Virgo menunggu Parman keluar dengan tabung yang berisikan bibit-bibt anak Parman.
Azka: yang sabar ya kak, pasti cobaan ini segera berlalu
Virgo: iya Ka, amin...
Azka: terus nanti rencana kaka gimana kak?
Virgo: aku udah memikirkannya Ka, aku akan memasukkan sperma bapakmu secara manual.
Azka: manual gimana kak maksudnya?
Virgo: aku akan memasukkan sperma bapakmu kedalam vagina istriku ketika dia tidur Ka, dengan bantuan pipet, nanti ku teteskan sebanyak mungkin sperma bapakmu ke dalam vagina istriku. Semoga berhasil ya Ka.
Azka: iya kak, semoga berhasil dan istri kaka bisa segera hamil. Terus mau kapan rencana kaka dijalankan?
Virgo: malam ini, aku akan bikin istriku terlelap tidur dengan obat dan setelah dia terlelap tidur, aku akan memasukkan spermanya kedalam vagina istriku, hari ini adalah masa suburnya.Sudah hampir 1 jam berlalu, namun Parman tidak keluar juga dari kamarnya. Hal ini membuat Azka dan Virgo resah, apakah dia berhasil mengeluarkan benih-benihnya. Untuk memastikannya, Azka pelan-pelan masuk kedalam kamar bapaknya. Ternyata Parman duduk mengangkang namun belum juga ada setetes sperma yang keluar dari mulut palkonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tunggal a.k.a I Love You Bapak
Teen FictionKisah seorang Anak yg tidak sengaja melihat suatu "kejadian" yg merubah hidupnya, hingga mencintai Bapak/Ayahnya sendiri. Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan latar, waktu dan tokoh, semua itu hanya kebetulan belaka.