7

1K 121 17
                                    

Semenjak hari itu Haechan dipaksa oleh Mark tinggal di rumahnya. Mark bahkan memindah paksa barang barang Haechan tanpa seizin Haechan saat Haechan menolak tawaran Mark. Jujur Haechan sedikit terharu dan senang karena setidaknya Mark masih peduli padanya. Hanya saja ini semakin mempersulit Haechan untuk melepas perasaannya pada Mark. Haechan masih ingat, saat Mark menceritakan darimana ia tau tentang ayah dan ibunya yang bercerai dan Haechan yang sendiri, Mark mengomeli Haechan habis habisan tapi pada akhirnya anak itu menangis karena merasa bersalah dan kasihan dengan dirinya.

" Mark...." Tanya Haechan kala ia tengah mengerjakan tugasnya di meja belajar Mark

" Hmm?" Balas Mark santai dengan mata yang masih terfokus pada buku komik Haechan.

" Lo tau orang orang gay kan?"

" Yup...kenapa?

" Menurut lo gimana ?"

Mark menutup buku komiknya dan menatap Haechan lurus, sedangkan yang ditatap masih terfokus dengan buku pelajarannya."

" Hmmm sebenarnya gue nggak suka sih sama orang orang kaya gitu, menyalahi aturan banget, dan ya jijik aja ngga sih, kenapa emang?"

" Nanya aja... soalnya lagi rame diomongin, siapa tau jadi bahan debat gue"

" Hmmm... jangan jangan gay lo?"

Haechan diam, meremat kuat penanya

" Kalau iya?"

Mark terdiam, bahkan ia yang sedari tadi merebahkan dirinya di kasur kini mendudukkan dirinya.

" Sumpah?!!"

Haechan masih diam tidak merespon, kemudian berbalik menatap temannya itu lekat lekat dan mengangguk pelan.Mark melongo tidak percaya, ia pun sedikit menarik tubuhnya mundur seolah memperjauh jaraknya dari Haechan.

" Pfft...HAHAHAHA, Reaksi lo ngga berubah!" Tawa Haechan terpingkal pingkal

" BANGSAT!" Kesal Mark sambil melempar komiknya sedangkan Haechan dengan cepat menghindar

" Gimana akting gue, gokil ngga?"

" Pala lo! Hampir copot jantung gue, ni gue udah siap siap lari tadi bangsat!"

" Hahaha tapi kalau misalnya gue gay? Lo gimana?"

Mark mengangkat kepalan tangannya, mengancam untuk memukul Haechan

" Misal Mark... Misaaaal" Kekeh Haechan

" Gila lo! End ini pertemanan! Chan jangan laah... itu banyak cewe diluar sana.. Temen Ara... atau Ara aja ambil deh buat lo... gue belum mau jadi musuh lo... temen gue cuma satu Chan.. Lo tega amat ama gue, lo ngebunuh orang gue masih setia sama lo Chan, tapi kalo ini maaf banget gue mesti jadi musuh lo" Keluh Mark panjang lebar

" Hahahah ngakak..."

" Tapi...." Ucap Mark menggantung kalimatnya dan Haechan tadi yang tadinya ingin berbalik kembali belajar, mengurungkan niatnya, menatap temannya itu penasaran.

" Yah, kalau dipikir pikir itu salah, tapi kan balik lagi ya, gue nggak tau orang itu gay karna apa, siapa tau ada trauma atau gimana? Bener ngga? Kalau ngomongin cinta, gue nggak terlalu paham sih, Jadi ya... gue jujur nggak suka dan benci tapi gue ngga ngehakimi paham kan lo?" Jelasnya dan Haechan mengangguk

" Ya, itu kan orang, kalau gue...."

" Kalau lo.... Hmmm...yaa ngga papa sih, hehe... tadi gue becanda doang Chan, ya mungkin di awal gue aga gimana gitu, tapi kan balik lagi, lo temen gue, kita sahabatan dari kecil, jadi gimana pun elo, gue pasti support lo kok hehe" Senyumnya cerah

[Complete] What If....|| MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang