27

671 60 0
                                    

Semenjak hari itu entah kenapa Mark dan Donghyuck semakin dekat, Donghyuck masih mengusili Mark dan Mark pun masih risih dengan pria itu, tapi jika biasanya reaksi Mark kesal dan seolah ingin membunuh Donghyuck, kini reaksi Mark lebih biasa aja, antara ia yang sudah biasa diusili oleh Donghyuck atau dia yang lelah meladeni Donghyuck, atau bisa saja, Mark yang membiarkan dirinya diusili.

BRUK

Mark sedikit berlari menuju sumber suara ketika mendengar suara dentuman cukup keras di lorong, ia pun menghela nafas jengah ketika melihat seorang pria yang tengah tersungkur sambil mengerang kesakitan.

" Oh! Mark! Bantuin gue....!" Ucap Donghyuck ketika menyadari Mark yang berjalan ke arahnya.

" Ngga!" Ucap Mark melewati Donghyuck bahkan memberikan Donghyuck tatapan mengejek.

" Huaaa tolong kaki gue... ngga bisa gerak... siapapun... huaaa tolooong!" Ucap Donghyuck meraung raung sambil menahan kaki Mark.

" Woi! Ngapain! Orang lagi belajar!" Kesal Mark, tapi Donghyuck masih berteriak tidak peduli seperti anak kecil.

" IYA IYA GUE BANTU!" Kesal Mark sambil menutup telinganya karena suara teriakan Donghyuck seperti anak kecil dan benar benar memekakkan.

" Ngga mau!" Ucap Donghyuck kala Mark hendak menggotongnya.

" Gue ngga bisa jalan Mark!" Keluhnya lagi

" Makanya gue gotong!"

" Kaki gue keseret dong goblok!"

Mark menghela nafasnya kesal, sedangkan Donghyuck tersenyum penuh harapan pada Mark.

" Tck.... " Kesal Mark kemudian berjongkok menyuruh Donghyuck untuk naik ke punggungnya.

" Haha yes!!" Ucap Donghyuck senang dan langsung melompat menaiki punggung Mark.

" Katanya kaki lo sakit!" Ucap Mark menyadari kaki Donghyuck yang baik baik saja, pasalnya pria itu menggoyangkan kakinya semangat kala Mark menggendongnya.

" shuut diam! Go go! ayo ke taman!" Ucap Donghyuck setelah menoyor pelan kepala Mark dan menarik kerah baju Mark, layaknya sebuah kemudi.

" Gue kecekek bangst! Turun!" Kesal Mark menurunkan Donghyuck tapi pria itu mengunci tubuhnya.

" Gue teriak nih!" Ancam Donghyuck

" Arrghhh!" Kesal Mark dan mulai berjalan, sedangkan Donghyuck terkekeh pelan, mengayunkan kakinya semangat layaknya anak kecil yang digendong.

----------------

" Periksa semua ya, jangan sampai ada yang lupa" Ucap Donghyuck pada anggota osis dan mereka mengangguk paham.

Besok akan diadakan acara pentas seni tahunan, Donghyuck mengurusi bagian sound system dan tata panggung. Walaupun ia sudah lepas jabatan dari osis, tapi anak anak osis yang baru masih memintanya bantuan.

" Itu kayanya lampu yang tengah miring deh.... Coba satu orang betulin dong" Ucap Donghyuck ketika menyadari lampu panggung yang sedikit miring. Setelah itu seorang siswa pun bangkit dari duduknya dan segera membetulkan lampu itu.

" Udah belum kak?" Tanyanya dari atas tangga, sambil terus mengatur lampu itu.

" Bentar....Geser kanan .... Okhay... ketengah dikit..." Donghyuck memberikan arahan hanya saja kakinya terus melangkah mundur karena ingin melihat posisi lampu itu dengan jelas.

" Kak Donghyuck!/ Haechan Awas!"

Donghyuck tersadar bahwa ia sudah berada di ujung panggung dan pijakannya tidak ada. Tubuhnya pun terhempas bebas kebawah, jatuh dari panggung yang tingginya dua meter itu.

[Complete] What If....|| MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang