23

910 92 7
                                    

2 Juli 2016

" Mark..... Dek.... Mark..... Bangun...."

Mark mengerjapkan matanya, kepalanya terasa sedikit berat, tubuhnya juga lelah, tapi entah kenapa ada perasaan ringan dan lapang di dadanya.

" Gue mau, berangkat, jangan nakal ngga ada gue.... Oiya nih" Ucap Taeyeong sambil melemparkan sebuah kunci motor

" Huh? Ini apa Kak?" Tanya Mark bingung dan Taeyeong hanya tersenyum tipis mengelus pelan kepala adiknya itu.

" Gue tau lo benci hari ulang tahun lo, tapi ini yang ke tujuh belas, dan lo udah dewasa... gue ngga mau lo terus terusan ngehukum diri lo...Coba pelan pelan untuk berdamai ya, motornya bekas sih, tapi ya... seenggaknya lo bisa keren kerenan nanti di sekolah, cari temen, jangan sendiri sendiri terus. Lo masih punya setahun lagi di SMA, nikmati masa SMA lo, hm? Kalau lo ngutuk dirilo terus, Papa sama Mama juga sedih diatas sana" Ucap Taeyeong mengelus pelan kepala Mark

Mark masih terdiam, menatap kalender di dindingnya, ternyata ini hari ulang tahunnya. Entah kenapa Mark tidak merasa senang ataupun sedih sedikitpun, bukan karena traumanya, tapi seolah ia sudah menjalani hari ini berkali kali, karena itu Mark biasa aja. Kemudian saat kakaknya mengatakan dirinya untuk tidak menghukum diri dan merasa kesepian, menyuruhnya untuk mencari teman, Mark bingung, selama ini ia tidak merasa kesepian sedikit pun, seolah selama ini ada seseorang yang menemani hari harinya.

Lalu, karena kematian orang tuanya, Mark memang sedikit trauma, mengurung diri dan tidak ingin berteman dengan siapapun, tapi seingatnya, ia sudah lama berdamai dengan trauma itu dan tidak lagi menghukum dirinya serta hari ulang tahunnya. Ada sedikit memori membekas di kepalanya, bahwa seseorang telah membantunya untuk berdamai dengan traumanya itu, tapi Mark tidak mengingat siapa orang itu.

" Iya kak, Makasih banyak ya kak....Maaf selama ini Mark bikin kakak khawatir, kakak hati hati disana ya, belajar yang bener... Mark baik baik aja disini, motornya Mark jaga kok hehe"

Senyumnya dan Taeyeong menganggukkan kepalanya, mengelus pelan kepala adiknya, memeluknya singkat.

Mark menatap foto-fotonya yang dipajang di dinding.

Gue sedingin itu ya selama ini? Kok gue ngga ngerasa ya

Ucapnya melihat foto foto yang dipanjang oleh bibinya itu, hampir di setiap moment, Mark tidak tersenyum, hanya diam menatap kamera, seolah ia tidak bersemangat sedikitpun akan hari dan moment itu.

Perasaan gue ngga sedingin itu deh, gue juga ngga ngerasa trauma atau murung, gue happy happy aja, tapi... kok gue ngga ingat apa apa ya

Mark menyadari hal ini sejak ia bangun tadi pagi, memorinya benar benar mengabur, bukan dirinya yang lupa ingatan, tapi pada emosi yang ada di memori itu, semuanya kacau dan berantakan. Seperti saat ia menatap foto kelulusannya di SD, di foto itu ia berdiri sendiri sambil memegang ijazahnya, wajahnya hanya datar, tapi dalam memorinya, hari itu adalah hari yang sangat menyenangkan, begitu juga dengan kelulusannya di SMP, hanya saja Mark tidak bisa mengingat, apa yang membuatnya senang, kenapa memori itu menjadi sebuah memori yang menyenangkan di dalam pikirannya. Begitu juga saat ia pergi berkemah di pantai, Mark mengingat dengan jelas, hari itu ia benar benar bahagia, bahkan ia menjadikan salah satu foto yang diambil saat itu menjadi wallpaper ponselnya. Tapi jika Mark melihat foto itu, sama sekali tidak mencerminkan kebahagian, dan lagi, Mark tidak ingat apa yang membuatnya bahagia hari itu.

Mark merapikan seragam sekolahnya, menatap dirinya di kaca. Karena kakaknya yang sudah berkuliah di luar negeri, kemudian Ayahnya yang dipromosikan ke kota. Mereka pun pindah ke kota Seoul dan Mark pun terpaksa pindah sekolah. Hanya saja saat Mark mengenakan seragam sekolahnya yang baru, rasanya sangat familiar, bahkan suasana perkotaan dan sekolahnya, tampak sangat familiar seolah memang selama ini Mark tinggal di sana. Mark sempat menanyakan pada Ibunya, apakah kepalanya sempat terbentur atau semacamnya, tapi mereka mengatakan tidak ada yang terjadi pada Mark, dan dirinya masih bingung dengan semua memori yang sangat kacau di dalam kepalanya.

[Complete] What If....|| MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang