12

949 108 6
                                    

Haechan menganga tidak percaya kala ia bangun dan menemukan ruang tengah rumahnya sudah dihias sedemikian rupa, bahkan sebuah balon besar yang bertuliskan Happy Sweet 17th Haechan terpampang dengan sangat rapi di dinding. Haechan juga melihat meja makannya banyak camilan dan makanan yang sudah tertata rapi.

" Nah ini dia.. Pangeran kita hari ini udah bangun" Ucap Mark datang dari dapur dan menepuk pelan Haechan.

" Mark ini masih jam 7 pagi! Lo ngapain?!"

" Kan hari ini lo ultah..." Jawab Mark santai

" Ya tau, tapi ngapain sih ini masih pagi Mark.. lo nyampe ke rumah gue jam berapa dah!"

" Ya ngga papa.. Kan mau ngadain pesta gede... lo pernah bilang kan ke gue kalau lo pengen ultah lo yang ke 17 itu berkesan. Nah gue kemaren diam2 udah nyebar undangan ke anak kelas sama osis heheh... nanti bunda ama ayah juga datang... terus siapa lagi ya... pokoknya gue undang banyak dah..." Jelas Mark panjang lebar

Haechan yang mendengar itu terdiam, Mark benar, sedari dulu Haechan memang ingin merayakan perayaan ulang tahunnya yang ramai karena selama ini Haechan kesepian, tapi walaupun begitu Haechan tetap senang, karena di setiap hari ulang tahunnya, Mark ada selalu untuknya. Haechan pun terkekeh pelan, menundukkan kepalanya dan air matanya mengalir.

Mark yang melihat Haechan menangis ngilu hatinya, pasalnya saat itu Mark melupakan ulang tahun Haechan. Mark tidak tau apakah saat itu Haechan menangis juga atau tidak, tapi yang Mark tau, dari buku kecil itu Mark ingat, Haechan menuliskan bahwa ia menunggu Mark hingga malam. Mengingat hal itu Mark pun ikut menangis. Mendengar suara Mark yang menangis, Haechan mengadahkan kepalanya, mengusap pelan matanya,menatap temannya itu heran.

" Lo ngapain ikutan nangis goblok"

"Ngga tau...." Kekeh Mark ikut mengusap pelan matanya menatap Haechan sendu

" Maafin gue ya...." Ucapnya lagi sambil tersenyum sendu

" Kenapa minta maaf... gue harusnya bilang makasih banyak sama lo!"

Mark menggelengkan kepalanya, dan mengelus pelan pundak Haechan

~~~~~~~~~~

Haechan merebahkan badannya di sofa. Tubuhnya jujur lelah karena acara ulang tahun yang Mark buat, tapi ia sangat bahagia hari ini benar benar sesuai dengan ekspektasinya. Mark bahkan mengundang band dan Dj sekolah.

"Woi! Udah itu nanti aja diberesin...lo ngga capek apa?!" ucap Haechan yang melihat Mark masih sibuk mengemasih piring dan gelas kotor.

" Capek sih... tapi nanti masa lo yang beresin"

" Udah sini duduk dulu!!Ntar kita beresin bareng bareng." Ucap Haechan menepuk ruang kosong di sebelahnya. Mark menurut dan ikut merebahkan diri di sofa besar milik Haechan.

" Lo akhir-akhir ini kenapa dah Mark..."

Ucap Haechan, menatap langit langit rumahnya yang langsung melihatkan langit malam dipenuhi bintang karena atapnya yang terbuat dari kaca. Mark juga ikut menatap langit malam, melihat bulan dan bintang yang berkilau begitu indah dan terang. Mark yakin kalau ini semua bukanlah sebuah mimpi. Mark berhasil membuat sahabatnya itu tidak menangis dan kesepian di hari ulang tahunnya.

" Kenapa apanya?" Tanya masih menatap langit

" Iya... lo kayak beda aja... lebih baik mungkin? Entahlah..."

Mark menolehkan kepalanya, menatap Haechan sedikit kesal dan tidak terima, sedangkan Haechan hanya menatap Mark lurus, mengangkat alisnya sambil tersenyum tipis.

" Emang selama ini gue ngga baik sama lo?" Ucap Mark kembali menatap langit.

" Baik... cuma ya... beda aja gue ngerasanya...."

[Complete] What If....|| MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang