[19] Aku tulus

2.1K 142 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Saat Mentari tiba pukul setengah dua belas malam di rumahnya, kebetulan Annisa terbangun karena merasa haus kemudian mengambil minuman di dapur.

Mentari berjalan menuju dapur hendak menaruh makanan pemberian Morgan di lemari pendingin dan ia pun berpapasan dengan Annisa di sana.

"Loh, kok jam segini baru pulang?" tanya Annisa heran. Tidak biasanya putrinya pulang selarut ini.

"Tadi ... ada urusan ama teman terus pulangnya di kasih ini," bohong Mentari seraya memberikan paper bag pada Annisa. Jika ia mengatakan makanan itu dari Rafael, maka Annisa akan bertanya panjang lebar mengenai siapa itu Rafael. Dan jika Mentari mengatakan ia baru saja menemui lintah darat yang meminjamkan uang padanya untuk melunasi biaya perawatan Bintang kala itu, maka hal ini akan menjadi beban pikiran Annisa.

Mentari tidak ingin Ibunya terbebani oleh ini. Cukup dirinya saja, jangan Ibunya. Lagi pula selama ini Annisa tahunya hutang itu sudah lunas dari hasil Mentari bekerja di dua tempat.

"Kalau ibu lapar, ibu abisin aja makanannya." Mentari membuka lemari pendingin kemudian mengambil sebotol air mineral dari dalam sana kemudian meneguknya hingga tersisa setengah.

"Ibu masih kenyang. Tadi Bu Siti, yang rumahnya sebelah rumah Pak RT selamatan rumah terus ngasih makanan banyak banget," balas Annisa seraya membuka isi di dalam paper bag yang ternyata merupakan makanan favorit Bintang, lobster. Ya, Bintang sama seperti Mentari, pecinta segala macam makanan berbahan dasar seafood.

"Kamu sendiri udah makan?" Annisa balik bertanya.

Mentari mengangguk sebagai jawaban. Padahal seharian ini ia tidak nafsu makan.

"Kalau begitu ini buat besok pagi Bintang sarapan aja, besok Ibu panasin lagi."

Mentari berdehem kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar. Sejujurnya ia sudah sangat lelah luar biasa tapi karena pikirannya di dominasi oleh percakapannya dengan pria itu perihal Morgan, Mentari benar-benar tak bisa tenang sebelum mengembalikan uang itu pada Morgan dan meminta Morgan untuk jangan ikut campur dengan masalah pribadinya.

LET ME LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang