[43] Takkan pernah terungkap

2K 136 6
                                    

>> Happy Reading <<

"Aku mau kasih tahu kamu satu rahasia besar dalam hidup aku."

"Rahasia besar?" ulang Mentari.

Morgan berdehem sebagai jawaban.

"Setelah pertemuan kita tujuh tahun yang lalu, aku merasa aku memiliki ketertarikan yang berbeda sama kamu." Morgan memainkan rambut panjang Mentari yang berada dalam pelukannya.

"Aku pikir seiring berjalannya waktu rasa itu akan menghilang dengan sendirinya, tapi nyatanya rasa itu mampu bertahan sampai tujuh tahun lamanya, sampai kita kembali dipertemukan dalam keadaan yang berbeda."

Mentari mendongakkan dagunya menatap dalam mata hazel milik Morgan dan begitu juga Morgan sebaliknya. Pandangan mata keduanya terkunci untuk beberapa saat.

Mentari tak menyangka bahwa selama itu pula lah Morgan memiliki perasaan padanya.

"Aku mencari mu ke sana kemari sampai akhirnya kita kembali dipertemukan oleh takdir."

"Aku kecewa, aku marah dan aku terluka saat mengetahui kamu sudah menikah dan memiliki seorang anak."

Mentari terharu mendengar penuturan Morgan. Ia tak menyangka akan sedalam ini cinta yang Morgan miliki untuknya.

Morgan tersenyum tipis. "Aku sempat frustrasi dengan menawarkan hubungan terlarang padamu. Kamu ingat?"

Mentari menganggukkan kepalanya. Tentu saja ia akan selalu mengingat tawaran gila yang pernah Morgan tawarkan padanya kala itu.

"Dan kamu tahu betapa bahagianya aku saat mengetahui mantan suami kamu telah tiada? Ya, aku bahagia karena itu artinya aku memiliki kesempatan untuk memiliki kamu."

"Morgan ... "

"Aku cinta sama kamu. Aku terima masa lalu kamu dan aku juga siap menerima Bintang dan menjadi Ayah sambung untuknya."

"Morgan ... "

"Aku siap karena rasa cinta yang aku miliki sama kamu ini nggak main-main, Mentari."

Mata Mentari berkaca-kaca mendengar penuturan Morgan. Demi Tuhan! Kenapa ia baru menyadari bahwa cinta yang Morgan miliki untuknya memang sangat lah besar. Bahkan Morgan sudah mencintainya jauh sebelum ia mengenal Morgan.

"Hei, jangan menangis. Aku menceritakan hal ini karena aku nggak mau punya rahasia apa pun lagi dari kamu, sayang."

Mentari mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Mentari pun menyodorkan tangannya pada Morgan.

"Bukannya kamu ingin menyematkan cincin ini di tanganku?"

"Sayang, ini artinya ... "

"Aku mau," jawab Mentari membuat senyuman Morgan semakin lebar karena bahagia.

"Aku mau menikah denganmu."

Morgan bahagia luar biasa mendengarnya. Morgan pun menyematkan cincin turun temurun pemberian Marcus itu di jari manis Mentari lalu menghujani punggung tangan Mentari dengan ciuman.

Sebenarnya Morgan sudah sangat yakin Mentari tidak akan menolak lamarannya terlebih mereka baru saja bercinta. Mentari menyerahkan tubuhnya tanpa paksaan dan Mentari menikmati setiap sentuhan-sentuhannya. Itu saja sudah membuktikan bahwa Mentari juga tulus mencintainya dan sudah pasti akan menerimanya. Hanya saja Morgan ingin mendengar jawaban itu langsung dari mulut wanita tercintanya itu.

Morgan mencium bibir Mentari. Awalnya hanya ciuman biasa tapi lambat laun ciuman itu semakin panas dan liar sampai-sampai Mentari kesulitan untuk mengimbanginya.

LET ME LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang