>> Happy Reading <<
Morgan hendak keluar dari Bugatti miliknya untuk menghampiri Mentari namun ia urungkan kala melihat dua orang pria yang mengendarai sepeda motor menghampiri Mentari. Dilihat dari gelagatnya, sepertinya Mentari sangat mengenal kedua pria itu.
Dari jauh Morgan mengamati gerak-gerik Mentari. Sejujurnya Morgan penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, namun Morgan tak ingin ikut campur karena itu ia hanya menunggu Mentari selesai dengan kedua pria itu.
Dan benar saja, tak lama kedua orang pria itu meninggalkan Mentari seorang diri. Saat Morgan keluar dari mobilnya, Mentari sudah lebih dulu naik ke dalam sebuah mobil yang entah milik siapa. Dan mobil itu melesat begitu saja.
Tanpa pikir panjang, Morgan segera mengejar mobil itu.
"Oh, shit!" maki Morgan kesal karena saat tiba di perempatan lampu merah, ia terjebak lampu merah.
"Double shit!" maki Morgan lagi seraya meninju stir mobilnya karena kehilangan jejak karena mobil yang membawa Mentari sudah melaju, jauh meninggalkannya.
***
"Mentari, lihat. Ini bagus kan? Cocok di badan gue?" tanya Amara seraya menatap pantulan dirinya di cermin. Off shoulder long dress berwarna merah menyala dengan belahan panjang dari mata kaki hingga ke pahanya, menampilkan kaki jenjangnya itu melekat sempurna di tubuhnya.
Mentari tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya. Mengenakan pakaian apa pun Amara selalu terlihat cantik.
"Lo yakin nggak ada yang menarik perhatian lo dari gaun-gaun di sini?"
Mentari menggelengkan kepalanya. Perbincangan singkatnya dengan lintah darat yang menagih uang padanya begitu mendominasi pikirannya. Lintah darat itu memberikan waktu 1x24 jam untuknya melunasi hutangnya. Padahal di perjanjian awal tidak seperti ini. Mentari diberi waktu untuk membayar dua kali angsuran dengan bunganya jika Mentari terlambat. Tapi ini?
Lintah darat itu benar-benar kelewat batas dan menekannya di saat Mentari sudah cukup lama mengenalnya karena dulu-dulu Mentari sering meminjam uang padanya meski tidak dalam jumlah yang besar.
"Yang ini gimana?"
Pertanyaan Amara tersebut membuat Mentari terkesiap dan tersadar dari lamunannya.
"Bagusan mana menurut lo?"
"Tetap bagusan yang pertama. Lo kan suka gaun-gaun yang terbuka dan seksi," jawab Mentari yang tahu betul selera Amara.
Mentari tengah menemani Amara membeli gaun baru yang akan Amara kenakan untuk menemani salah satu tamu yang pernah beberapa kali memakai jasanya itu ke pesta.
Setelah menemani Amara berbelanja, membeli gaun lengkap dengan sepatu, tas dan juga aksesorisnya, mereka berdua pun berjalan bergandengan tangan, mencari restoran untuk mereka makan sambil terlibat perbincangan ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME LOVE YOU [COMPLETED]
RomancePertemuan Morgan Marcus Maximilian, pria tampan, mapan, mempesona dengan Mentari Edelweiss secara tidak sengaja, tujuh tahun yang lalu, begitu membekas di hati dan pikiran Morgan, hingga detik ini. Di matanya, Mentari adalah gadis cantik, menarik ya...