Taeyong mencium kening Haechan dengan lembut, ia merasa bersalah sebenarnya saat menyerang Haechan lagi ketika tidur semalam. Namun bagaimana lagi ia terbangun dengan posisi miliknya masih didalam tubuh Haechan, nalurinya bergerak begitu saja ditambah Haechan yang terbangun juga bersedia melayani dirinya.
"Morning chagi" bisik Taeyong sebelum mencium pundak telanjang Haechan.
"Eeehmmm" desah Haechan pelan, "ck, tidur pun membuat tergoda" ucap Taeyong kesal.
Plak
Taeyong memukul kepalanya dengan kuat, "otakmu saja yang kotor Lee Taeyong, mana lagi Mark disuruh datang jam 07.00 malah telat" umpat Taeyong seraya melihat jam tangannya.
Tok tok
Taeyong segera berjalan menuju pintu ia yakin yang datang adalah Mark, benarkan anak ini yang datang. "Kau terlambat Lee" desis Taeyong sinis.
Mark memanyunkan bibirnya, "sorry Lee macet" sahut Mark menimpali. Mata Mark membulat senang melihat Haechan yang berbaring di tempat tidur, namun langkahnya langsung terhenti kala matanya melihat setumpuk pakaian di sisi ujung tempat tidur.
"Dibalik selimut itu ia tidak memakai apapun?" Tanya Mark pada Taeyong yang sedang merapikan dirinya.
"Hm" jawab Taeyong singkat tanpa repot-repot menoleh pada Mark, Mark mengalihkan pandangannya menatap Haechan kembali. Ia meneguk ludahnya kasar saat melihat lekukan tubuh Haechan yang begitu sempurna belum ditambah dengan kaki mulus Haechan yang sedikit terlihat.
Mark mencari kertas di dalam tas kuliahnya lalu mengipasi dirinya sendiri yang tiba-tiba merasa gerah. Namun terkadang Mark masih mengintip pada sosok Haechan yang tidur, tanda kissmark di lehernya yang terlihat entah mengapa untuk Mark itu membuat Haechan terlihat seksi.
"Aku berangkat, temani Haechan sampai bangun" pesan Taeyong sebelum benar-benar pergi yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Mark.
Mark tidak bisa menahan diri lagi apalagi disana kekasihnya menggodanya meski tanpa sadar. Bayangkan saja Haechan tiba-tiba berbalik dari posisi miring menjadi telentang dengan selimut yang semakin turn hingga ke perut.
Mark yang kini sudah berdiri di hadapan Haechan langsung membuka jaket dan kausnya menyisakan celana hitam panjangnya yang Zippernya bahkan telah dibuka, tidak menunggu lama untuk pada akhirnya Mark berbaring diatas tubuh Haechan.
"Eeemmhhh!" Desah Haechan pelan karena merasakan beban diatas tubuhnya.
"Be good boy, Haechanie" bisik Mark sembari mulai menciumi leher mulus Haechan.
Chu!—
"Ahnngh…." Haechan membuka kedua matanya hanya untuk menemukan Mark yang tengah menyerang lehernya, Haechan mengerang keenakan ketika bibir dingin itu menciumi dan menghirup aroma feromon manis alami di lehernya.
Jemari telaten Mark itu meraba setiap inci tubuh Haechan, merasa tidak mau kalah Haechan pun mulai membuka celana Mark. Dengan kakinya ia dorong celana Mark turun.
"Kau sudah bangun sayang, baguslah bermain dengan hyung-ya." Bisik Mark sensual dan mulai menjilati leher yang sudah mulai berbekas dengan tanda kemerahan.
"Engh…Markeu…geli….hhnh…ah…" gumam Haechan, salah satu tangannya mulai merambat ke perpotongan rambut milik Mark. Jemari itu meraba dan merasakan permukaan halus rambutnya.
Mark menyeringai mendengarnya, setelah puas meraba setiap lekuk kekasihnya, jemari itu mengelus ke atas permukaan dada Haechan dan merasakan dua titik kemerahan yang sudah mengeras kaku.
"Oh? Ada yang sudah mengeras di bagian ini…" godaanya dengan bibir yang mulai menghisap keras batang leher itu. Tak hanya itu, jari telunjuk dan jempolnya mencubit gemas pada puting kiri Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)
FanfictionDonghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya. Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya. Donghyuck men...