Part 03

13.2K 1.4K 194
                                    

Haechan menatap bubur dihadapannya tanpa minat, "ck, yang benar saja masa makanan perdana ku itu bubur putih tanpa rasa begini" batinnya nelangsa. "Hiks aku kan mau makan ayam, daging, pizza, spaghetti, burger" tambahnya dalam hati.

Donghae yang melihat wajah tidak berselera putranya hanya dapat menatap Yuta dengan lirikan kesal. "Haechan tidak mau makan bubur ya" tanya Donghae yang dibalas Haechan dengan lirikan yang benar saja, ia disuruh makan bubur begitu.

"Lalu kau mau makan apa?" Tanya Donghae lembut, yang merupakan keinginan Haechan sejak tadi. Ia tidak mungkin langsung marah-marah tidak jelas hanya karena mereka tidak membawa makanan yang diinginkannya kan.

"Spaghetti, pizza, ayam goreng, samgyetang, samgyeopsal, kimbap, bibimbap, bulgogi"

"Tunggu-tunggu sebanyak itu untuk siapa?" Potong Jungwoo.

"Aku" jawab Haechan seraya menunjuk dirinya sendiri, "jangan harap kalian akan kebagian" sahut Haechan dengan nada sewot.

Haechan lalu menatap kearah Donghae, "bolehkan appa?" Tanyanya dengan nada imut, "juseyo" tambahnya lagi seraya memanyunkan bibirnya. Setiap orang di ruangan itu memandang Haechan dengan tidak percaya, "Heol, apa adik bungsunya sedang melakukan aegyo" batin mereka serempak.

Donghae tersenyum kecil sebelum mengangguk, "boleh, appa pesankan dulu tapi kau harus sabar menunggu " jelas Donghae.

Haechan mengangguk dengan penuh semangat, "pasti, demi seluruh cacing-cacing yang ada di perutku pasti aku akan sabar" jawab Haechan yang membuat Donghae semakin ingin tertawa keras namun ditahannya. Donghae memandang putranya penuh rasa syukur, awalnya ia ingin bertanya alasan putranya menyakiti dirinya sendiri namun melihat Haechan-nya nampak melupakan kejadian yang telah terjadi ia memilih untuk tidak membahas apapun lagi.

------++++-----

Na Jaemin memandang buku pelajaran miliknya dengan tatapan bingung, "kenapa perasaan ku sangat buruk" batinnya. Tapi jika mengingat lagi ia cukup terkejut Haechan ditemukan tenggelam di kolam renang.

"AAAKKHHHH" jerit Jaemin seraya meremas rambutnya dengan kasar. "Apa yang terjadi padaku" batin Jaemin gundah.

"Apa ini tentang rumor ia membuli-ku, tapi aku bahkan tidak pernah mengatakan apapun pada siapapun" batin Jaemin bingung. Semakin dipikirkan semakin Jaemin tidak mengerti, "masa bodoh, aku harus tidur jika tidak aku akan kesiangan besok" ujarnya lirih lalu berjalan menuju ranjangnya dan mulai memutuskan untuk terlelap.

-------++++-----

"Heeekk" bunyi sendawa Haechan saat ia telah selesai dengan menu terakhir miliknya. "Wah ini benar-benar lezat, sudah berapa lama aku tidak makan" ujar Haechan dengan nada puas.

"Tidak makan?" Tanya Donghae heran, ia sempat menatap putra bungsunya dengan takjub saat semua pesanan putranya habis tak bersisa hanya dalam waktu dua puluh menit. Namun mendengar ucapan putranya yang mengatakan sudah lama tidak makan, ia langsung bertanya tanpa sempat berpikir.

Haechan sempat bingung sebentar sebelum akhirnya ia mendapatkan alasan, "ya karena appa meninggalkan ku terlalu lama, aku tidak punya nafsu makan" jawab Haechan berkilah seraya menarik tangan Donghae dan memeluknya. Haechan sempat tertegun merasakan otot-otot tangan Donghae yang bersentuhan dengan pipinya, "astaga otot-ototnya luar biasa sekali, khilaf pada ayah sendiri boleh tidak" batinnya seraya masih mendusel-dusel pipinya pada tangan Donghae.

Donghae tidak keberatan menghadapi sikap manja Haechan, ia malah bersyukur putranya menjadi lebih terbuka. Dengan sayang ia kecup pipi putranya, "appa tidak akan meninggalkan Haechanie lagi" janji Donghae selepas mengecup pipi Haechan.

Haechan sempat terpaku sebelum, "APPA SARANGHAE" jerit Haechan keras yang sampai membuat Taeil dan yang lain menutup telinga mereka rapat-rapat.

Haechan melirik sekilas pada para saudaranya, "suruh mereka pulang saja appa, kehadiran mereka mengganggu momen romantis kita" ujar Haechan seraya menunjuk pada para hyungdeulnya.

Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang