Jaemin terbangun lebih dulu dari Haechan, ia tersenyum lembut saat menatap wajah pujaan hatinya. Tapi dahi Jaemin sedikit mengerut kala melihat keringat yang ada di wajah Haechan. "Haechan demam" gumam Jaemin saat mengecek suhu badan Haechan.
"Euunngh" gumam Haechan pelan.
Jaemin segera turun dari ranjang dan mencari pakaian di lemari Haechan yang bisa digunakan olehnya. Jaemin tidak membuang waktu untuk mencari Jaehyun.
"Hyung, apa kau melihat Jaehyun hyung?" Tanya Jaemin saat ia melihat Mark.
"Masih dikamarnya mungkin, coba cek dia disana!" Jawab Mark sebelum berlalu menuju lantai bawah.
Tanpa membuang-buang waktu Jaemin lalu berjalan menuju kamar Jaehyun, ia ketok sekilas sebelum akhirnya Jaehyun keluar. "Wae?" Tanya Jaehyun.
"Haechan demam" hanya kalimat itu dan sudah membuat Jaehyun kelabakan. Keduanya langsung berlari kembali ke kamar Haechan. Tingkah keduanya terlihat oleh Taeil yang akhirnya ikut menyusul.
Mata Taeil dan Jaehyun membelak lebar saat melihat banyaknya kissmark di sekujur badan Haechan yang terlihat. Warnanya bahkan hampir berwarna kehitaman.
Taeil dan Jaehyun menatap pada Jaemin dengan ekspresi "kau hajar dia seperti apa semalam?". "Yuta hyung pelakunya" jawab Jaemin seolah tahu maksud dari tatapan Taeil dan Jaehyun.
"Kalian main bertiga?" Tanya Taeil terkejut, yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Jaemin. Taeil menatap pada Haechan seraya meneguk ludahnya kasar, "sial dia sedang sakit Taeil-ah" batin Taeil.
"Kau tegang hyung" ujar Jaehyun membuat Taeil langsung menutup asetnya dengan tangannya, sebelum berlari kembali ke kamarnya sendiri.
Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya, "saat dia bangun setelah makan minta dia minum obat ini" ujar Jaehyun menyerahkan obat penurun demam, "dan salep ini minta ia oleskan di area sekitar lubang anusnya" lanjut Jaehyun.
"Oke" sahut Jaemin paham.
"Kabari aku tentang kondisinya satu jam setelah dia minum obat, aku ada jadwal praktek pagi hari ini" ujar Jaehyun yang dibalas anggukan singkat oleh Jaemin.
Jaehyun mengelus pucuk kepala Haechan sekilas sebelum mengecup bibir Haechan dengan lembut. "Cepat sembuh sayang".bisik Jaehyun sebelum pergi.
Sepuluh menit dari kepergian Jaehyun Haechan terbangun. Ia menggerakkan badannya pelan kala rasa sakit terasa di sekujur tubuhnya. Haechan juga memijat pinggangnya yang terasa pegal, "astaga, Lee Donghyuck oh Lee Donghyuck mengendalikan nafsumu bisa tidak, di serang berdua pun kau terima saja karena kenikmatan lihat sekarang hasilnya" omel Haechan pada dirinya sendiri.
"Kau bangun" ucap Jaemin yang baru selesai mandi, ia bergegas kearah Haechan dan mengusap kening Haechan guna mengecek suhu badan Haechan. "Masih demam" gumam Jaemin.
Haechan meraih tangan Jaemin di keningnya, "aku baik-baik saja" ucap Haechan.
Jaemin memandang Haechan dengan raut wajah menyesal, "mian aku semalam benar-benar tidak bisa mengendalikan diri" bisik Jaemin lirih.
"Sudahlah aku tidak selemah itu" jawab Haechan. "Aku mandi dulu, nanti kita sarapan bersama" ujar Haechan sebelum masuk kedalam kamar mandi.
Setelah dua puluh menit Haechan keluar dengan keadaan lebih segar meski pucat diwajahnya masih tampak dengan jelas. Ia berjalan dengan sedikit tertatih, sebelum tangannya di raih oleh Jaemin.
"Kugendong" tawar Jaemin.
Haechan langsung merentangkan tangannya meminta digendong ala koala. "HELLO GOOD MORNING" jerit Haechan pada seluruh orang yang ada di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)
FanfictionDonghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya. Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya. Donghyuck men...