Haechan melepaskan seat belt muliknya, "kau tidak mau menginap?" Tanya Haechan pada Jaemin namun Jaemin hanya menggeleng pelan. "Aku harus mengurus sesuatu di perusahaan lagi" jawab Jaemin yang membuat Haechan menatapnya dengan raut wajah bersalah.
"Kenapa tidak bilang kau sibuk, Jaemin lain kali kalau kau sibuk jangan memaksakan diri menemani ku" ujar Haechan namun Jaemin justru tertawa pelan.
"Kau ini mengatakan apa sayang, untukku kepentingan mu adalah yang utama kalau perusahaan bisa menunggu dan aku juga punya sekretaris yang dapat diandalkan, sedangkan dirimu aku tidak bisa mempercayai orang lain untuk mengurus segala hal tentangmu" ucap Jaemin dengan nada tulus membuat Haechan tersenyum senang mendengarnya.
"Kau mulai lagi dengan kata-kata romantismu" ucap Haechan dengan nada sebal.
Jaemin tersenyum sebelum menempelkan keningnya pada kening Haechan, " itu tulus dari hatiku" jawab Jaemin jujur.
"Baiklah aku tahu kau jujur" ujar Haechan, ia menangkup pipi Jaemin dengan lembut sebelum melumat bibir Jaemin sebentar.
"Good night Jaemin, bye" ujar Haechan sebelum keluar dari mobil Jaemin.
"Good Night" jawab Jaemin, ia turunkan kaca mobil penumpang sebelum melambai pada Haechan dan pergi dari sana.
Haechan baru akan memasuki rumah namun bertemu dengan Yuta yang berlari terburu-buru. Tapi meski begitu ia masih menghampiri Haechan, "kau sudah pulang, lekas masuk dan beristirahat" ujar Yuta sebelum akan berlari pergi.
"Kau kenapa hyung?" Tanya Haechan setelah ia menahan tangan Yuta yang akan pergi.
Yuta nampak ragu menjelaskan, namun melihat pandangan Haechan padanya akhirnya ia berkata, "Yeri berulah ia membius Taeyong dan membawanya ke hotel".
Haechan menatap Yuta dengan garang, "aku ikut" ujar Haechan seraya menarik tangan Yuta dan berlari masuk ke mobil pria itu.
"Kau yakin ingin ikut?" Tanya Yuta, membuat Haechan yang sedang memasang seat belt miliknya menatap Yuta dengan aneh.
"Lalu kalau aku tidak ikut siapa yang akan membantu Taeyong hyung, memangnya kau mau menidurinya meski wajahnya cantik dan tampan disaat bersamaan dia itu seme-ku bukan uke-mu" jawab Haechan sinis yang membuat Yuta mengangguk paham.
Yuta benar-benar melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, fokusnya sekarang adalah saudaranya. Dan untungnya Haechan cukup menikmati berkendara dengan cepat.
Sedangkan Taeyong kini benar-benar tersiksa, meski telah diguyur air dingin selama hampir satu jam namun tetap saja rasa panas ditubuhnya tidak hilang sama sekali.
"Ugghh! Ssssshhh! Haechan, aku butuh Haechan" lirih Taeyong seraya menggeliat tidak nyaman di lantai kamar mandi.
Taeyong sudah mencoba untuk menyentuh dirinya sendiri namun tidak ada hasilnya miliknya membesar namun tidak kunjung mengeluarkan apapun.
"Sial, bagaimana aku menangani ini" ujar Taeyong frustasi.
Tok tok tok
"Oppa kau di dalam, apa yang kau lakukan di dalam? Keluarlah oppa aku akan membantumu" ujar Yeri yang masih berusaha. Membujuk Taeyong meski oleh Taeyong hanya diacuhkan.
Yeri mendecak kesal akan sikap keras kepala Taeyong, "oppa buka pintunya, apa gunanya kau menyiksa dirimu sendiri seperti ini" rayu Yeri lagi.
Tok tok
"Oppa, keluarlah kau tahu hanya aku satu-satunya yang dapat menolong mu kini" bujuk Yeri lagi yang masih tetap diacuhkan oleh Taeyong.
Brak
KAMU SEDANG MEMBACA
Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)
Fiksi PenggemarDonghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya. Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya. Donghyuck men...