Part 23

6K 739 84
                                    

Haechan tengah berjalan santai di area sekitar kampus Taeyong. Karena sasaran utamanya adalah Minggyu maka objek yang cocok untuk balas dendamnya adalah Yeri, mantan kekasih Taeyong. Dan yang lebih menarik ayah Taeyong dibunuh oleh Minggyu. Ini memudahkannya mencari sekutu untuk menghancurkan Minggyu.

Tin tin tin...

Haechan sedikit terkejut dengan bunyi klakson yang dibelakangnya, ia berniat menyingkir namun tanpa sengaja kakinya tersandung. Tubuh Haechan hampir terjerembab ke depan sebelum pinggangnya di peluk dari belakang.

"Sayang, kau baik-baik saja?" Tanya Taeyong yang kebetulan menangkap Haechan. "Aku tidak apa-apa hyung" jawab Haechan pelan.

"Maaf, apa kau baik-baik saja?" Suara seorang gadis bertanya, karena belum melihat siapa Haechan hanya menggelengkan kepalanya, "tidak apa aku baik-baik saja" jawab Haechan.

"Kim Yeri lain kali berhati-hatilah, karena tindakan ceroboh mu adikku hampir celaka" ujar Taeyong dengan nada suara yang amat dingin.

Yeri tersentak mendengar nada suara Taeyong yang baru pertama di dengarnya, sedangkan Haechan yang terkejut mendengar nama Yeri langsung mengangkat kepalanya. Ada binar puas dimatanya akan tindakan Taeyong barusan. Dan harusnya Haechan menambah sedikit bumbu juga tidak apakan, "hyung kakiku sakit" rintih Haechan pelan, namun masih dapat di dengar oleh Yeri.

Hap

Dalam satu gerakan Haechan sudah dalam gendongan Taeyong dan Haechan pun langsung mengalungkan tangannya ke leher Taeyong, meninggalkan Yeri yang menatap Taeyong dengan pandangan terluka.

"Dia kekasihmu kan hyung, kenapa sekasar itu padanya" ujar Haechan pelan.

Taeyong yang masih berjalan dengan menggendong Haechan mendesah pelan, "hubungan kami sudah berakhir" jawab Taeyong.

Haechan menatap Taeyong dengan pandangan sedikit terkejut, pura-pura jelasnya. "Putus kenapa? Padahal aku sudah membujuk Jaemin agar ia membatalkan pertunangannya dengan Yeri-ssi" ujar Haechan dengan nada sedih yang tentu saja hanya akting.

Taeyong mendudukan Haechan di kursi taman, dengan perlahan Taeyong melepas sepatu Haechan untuk melihat kondisi pergelangan dan kaki Haechan. Warna ungu samar terlihat disana, Taeyong sempat berpikir jika tadi Haechan hanya pura-pura namun melihat wajah meringis kesakitan Haechan di hadapannya Taeyong kini merasa bersalah.

"Tunggu disini hyung akan mencari es batu untuk mengompres kakimu" ujar Taeyong sebelum pergi meninggalkan Haechan. Taeyong tidak lama, karena kini Haechan bisa melihat bayangan lelaki itu yang berlari dengan wajah yang khawatir.

"Ck, sebenarnya ini hanya luka kecil aku bahkan masih bisa berlari dengan kaki seperti ini" batin Haechan, namun melihat seberapa paniknya Taeyong tidak salah ia sedikit bersandiwara tadi.

Taeyong tidak membuang waktu, ia langsung merawat kaki Haechan. Posisinya berlutut di depan Haechan dengan ia menaruh kaki Haechan di lututnya. "Kau tidak mau menjawab alasan tentang kau tidak bersama dengan Yeri-ssi lagi Hyung" ucap Haechan yang hanya dibalas dengan diamnya Taeyong.

"Dia putri dari pembunuh orang tuamu kan!" Jawab Haechan gamblang yang membuat Taeyong mengerutkan keningnya bingung, "itu darimana kau...?" Tanya Taeyong penasaran.

"Jaemin" jawab Haechan pelan dan Taeyong mengangguk mengerti akan hal itu. "Kau tidak ingin balas dendam Hyung?" Tanya Haechan dengan nada penasaran.

Taeyong terkekeh pelan, "tentu saja aku ingin, karena lelaki biadab itu adik kandungku bahkan juga ikut pergi dari dunia ini" jawab Taeyong dengan nada amarah yang begitu besar.

Haechan menyeringai, "kau salah adik kandung mu selamat, kau tidak menyadarinya hubungan mu dengan Mark hyung" jawab Haechan seraya menatap pada Taeyong yang kini menatap Haechan dengan mata terbelak.

Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang