Donghae nampak tidak bisa tidur, ia cukup merasa bersalah karena menegur putra kesayangannya. Dilihatnya jika Chaeyeon telah terlelap nyenyak, jadi ia memutuskan untuk pergi ke kamar Haechan.
"Appa" ujar Jungwoo heran.
Donghae tersenyum, "appa ingin melihat Haechan" jelas Donghae dan Jungwoo mengangguk paham.
"Dia belum tidur sepertinya sedih karena membuat appa marah" ujar Jungwoo yang membuat Donghae langsung mengintip dari sela kamar Haechan.
"Appa masuk dulu ya" ujar Donghae lalu masuk kedalam kamar Haechan.
Haechan yang sejak awal sudah mendengar perbincangan Jungwoo dan appanya langsung tersenyum senang dan berlari kearah Donghae. "Appa" peluk Haechan dengan manja. "Jangan marah lagi ya" pinta Haechan dengan nada lirih.
"Appa sudah tidak marah" ucap Donghae sebelum membalas pelukan Haechan dengan lembut, "appa tadi berlebihan ya, maaf ya sayang" ujar Donghae sungguh-sungguh.
Haechan langsung menggeleng, "tidak apa, ini semua salah Haechanie" ujar Haechan selepas melepas pelukannya dari Donghae.
Donghae menyelipkan tangannya di kedua ketiak Haechan sebelum mengangkat tubuh Haechan keatas. "Putri kecil appa benar-benar menggemaskan" ujar Donghae.
Haechan membulatkan matanya, "putri, selama ini appa menganggap aku ini anak perempuan" ujar Haechan garang.
"Memang" sahut Donghae enteng seraya menempelkan hidungnya dengan hidung Haechan yang tengah memberengut. "Tidur ya" ucap Donghae seraya membawa Haechan ke tempat tidur.
Haechan menyamankan dirinya dalam pelukan Donghae, "appa jangan meninggalkan ku ya" ujar Haechan meminta dan Donghae mengangguk.
Chaeyeon terbangun tengah malam dan tidak mendapati Donghae, Chaeyeon tahu kemana suaminya menghilang itu langsung mengangkat satu bantal dan menuju kamar Haechan. Ia posisikan dirinya dibelakang Haechan lalu memeluk putra suaminya itu.
Haechan terbangun dalam kondisi kedua orangtuanya yang masih tertidur. "Wow, aku seperti balita saja tidur bahkan diapit orang tua" kikik Haechan mentertawakan dirinya sendiri.
"Mau sekalian dimandikan juga" goda Chaeyeon yang ternyata sudah bangun.
Haechan membalikkan badannya dan menghadap pada Chaeyeon, "kau mau kumandikan" tawar Haechan seraya membelai kaki Chaeyeon dengan kakinya.
"HUWAAA" jerit Chaeyeon yang langsung melompat turun dari ranjang lalu berlari keluar kamar. Meninggalkan Haechan yang menyeringai senang, sedangkan Donghae yang terbangun karena jeritan Chaeyeon hanya memandang bingung pada pintu kamar Haechan dan juga Haechan.
**************
Hyunjin memandang ibunya yang gelisah mondar-mandir kesana kemari. "duduklah Yeji, kau panik seperti itu pun tidak ada gunanya" ucap oppa Yeji.
Yeji duduk dengan cepat di kursinya, "bagaimana aku tidak panik, putraku kabur dari tempat kuliahnya dan sekarang berkeliaran di korea tanpa aku tahu dia ada dimana" ucap Yeji sinis.
"Kau tahu In Joon seperti itu, hanya hubungi dia agar ia segera pulang ke rumah utama keluarga Hwang" ujar sang oppa yang diangguki oleh Yeji.
"In Joon" ucap Hyunjin yang membuat Yeji beserta appa Hyunjin menatap Hyunjin.
"Seperti apa dia?" Tanya Hyunjin penasaran, pasalnya putra sulung Yeji ini belum pernah Hyunjin temui.
"Dia" jawab Yeji dengan ragu, "bagaimana ya, kau bertemu langsung saja dengannya nanti kau akan tahu" ucap Yeji karena ini akan membuat Hyunjin sangat terkejut tentang fakta mengenai In Joon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)
أدب الهواةDonghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya. Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya. Donghyuck men...