Jaemin tahu pasti telah terjadi sesuatu pada Haechan, "hyung bisakah lebih cepat perasaan ku tidak enak" pinta Jaemin pada Johnny. Johnny hanya mengangguk karena ia pun merasakan perasaan yang sama, mereka semua yang ada di dalam mobil itu merasakan hal yang sama.
Mobil mereka sampai ditempat yang sesuai dengan yang Yeji sebutkan, karena lampu sorot mobil begitu terang dan mengarah langsung ke arah rumah besar dihadapan mereka. Kedatangan mereka jelas menjadi perhatian untuk orang-orang James yang sedang berjaga.
"SIAPA DISANA" teriak dari dalam pagar.
Jaemin menatap yang lainnya lalu tersenyum menyeringai, mereka tahu bahwa mereka telah sampai di tempat yang benar.
"Jaemin berusahalah untuk menyelinap masuk, untuk orang-orang itu akan menjadi urusan kami" perintah Johnny yang disetujui oleh Jungwoo, Winwin dan Taeil. Jaemin mengangguk paham akan perintah Johnny jadi tepat saat pertempuran dimulai Jaemin langsung berusaha untuk menyelinap masuk kedalam rumah mewah itu.
"BAJINGAN, KAU TIDAK PANTAS HIDUP DIDUNIA INI INGAT JAMES JIKA REINKARNASI ITU ADA AKU AKAN SELALU MENJADI ALASAN KEMATIANMU HINGGA TUJUH KEHIDUPAN SEKALIPUN"
"Haechan" pikir Jaemin seraya menatap kearah lantai atas, dengan cepat Jaemin berlari menuju lantai atas, langkah kakinya begitu cepat bahkan beberapa tangga ia lewati.
Sebuah pintu yang diyakini Jaemin sebagai tempat Haechan langsung berusaha Jaemin buka namun ternyata pintu itu dikunci dari dalam. Jadi dengan cepat Jaemin mendobraknya dan untungnya berhasil terbuka dalam satu percobaan.
"DONGHYUCK/ HAECHAN" jerit Jaemin bersamaan dengan James saat mata Jaemin melihat Haechan menancapkan sebuah pisau di perutnya.
"UUKKKHHHH" ringis Haechan kesakitan, matanya memandang Jaemin di depan pintu dengan penuh kerinduan, "kenapa kau lama sekali NA JAEMIN" bisik Haechan sebelum tubuhnya terjatuh dilantai.
Jaemin langsung berlari menghampiri Haechan yang terjatuh dalam dekapan James. "Donghyuck, apa yang kau lakukan aku sudah bilang akan mengantarkan mu pulang" lirih James seraya membelai wajah Haechan dengan sayang.
"JANGAN MENYENTUH KU" lirih Haechan seraya menatap benci pada James yang terpaku.
Jaemin dengan cepat menarik Haechan dalam dekapannya dan mendorong James menjauh. Dengan hati-hati ia mengangkat Haechan. "Ada Yeji dibawah, bertahan sayang aku akan membawamu padanya" bisik Jaemin yang langsung mengangkat Haechan ala bridal ste dan berlari keluar guna mencari Yeji.
James yang tersadar langsung mengikuti langkah Jaemin. Ia berlari tepat dibelakang Jaemin. Sedangkan Haechan hanya membuka dan menutup matanya seraya menggenggam erat kemeja Jaemin.
"Na" panggil Haechan pelan,
"Hm" sahut Jaemin yang masih berlari, ia sedikit melambatkan lajunya saat harus menuruni tangga.
"Jeno ...dan Renjun tersenyum pada...ukkhh ku" ujar Haechan lemah. Jaemin tiba-tiba berhenti dan mematung, "Haechan, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan ku, kau ingat janji kita berdua bukan, aku bahkan sudah menepati janji ku untuk kembali padamu" ujar Jaemin panjang lebar berusaha mengajak Haechan mengobrol karena Jaemin takut jika ia membiarkan Haechan tertidur maka mata indah itu tidak akan terbuka lagi.
Haechan tersenyum sendu, "ma-af... Na" bisik Haechan penuh penyesalan sebelum kehilangan kesadaran.
Jaemin menggelengkan kepalanya cepat, "kau akan baik-baik saja" bisik Jaemin penuh tekad, namun Jaemin belum juga menemukan kehadiran Yeji. "Dimana wanita sialan itu" decak Jaemin.
"Baringkan Haechan disana Jaemin" perintah Yeji yang tiba-tiba datang, ia melihat Jaemin yang menggendong Haechan jadi ia langsung berlari menuju kearah Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)
FanficDonghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya. Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya. Donghyuck men...