Part 34

4.7K 622 35
                                    

Haechan dan Jungwoo pulang cukup larut sebenarnya Haechan sih masa bodoh mau pulang jam berapa toh tadi ia sudah memberi kabar orang rumah jika ia dan Jungwoo masih jalan-jalan. Haechan tidak perlu memberi tahu detailnya karena appanya pasti sudah tahu apa yang terjadi hari ini.

Haechan kini sedang duduk di ruang kerja Donghae, "kenapa?" Tanya Donghae lalu menatap pada Haechan.

"Aku selalu penasaran akan satu hal, kenapa appa mengadopsi semua hyungdeul. Dan apa kebetulan masa lalu mereka terhubung dengan kematian ku dulu" ujar Haechan seraya menatap tajam pada Donghae.

Donghae melepas kaca mata bacanya lalu memandang Haechan sendu, "sebenarnya tidak hanya saja saat itu Yoona begitu bersikeras mengadopsi mereka semua, alasan utama kami ialah agar kami dapat memberikanmu saudara yang dapat melindungi dan menyayangimu" jelas Donghae.

"Masa lalu mereka satu persatu appa ketahui saat usia mu sepuluh tahun, saat itu satu persatu surat datang dan menjelaskan secara rinci mengenai mereka semua. Seolah kehadiran mereka di rumah ini telah direncanakan" jawab Donghae.

"Lalu apa appa berniat menggunakan hyungdeul?" Tanya Haechan lagi yang membuat Donghae menatapnya dalam. "Jujur pikiran itu sempat terlintas, namun pada akhirnya appa tidak bisa" jawab Donghae sendu, "appa sangat menyayangi seluruh hyungdeul mu, kalau bisa tidak ada satupun diantara kalian yang harus terluka" lanjut Donghae yang membuat Haechan tersenyum hangat. Inilah kenapa banyak orang yang sayang pada Donghae, lelaki ini pada dasarnya adalah seorang penyayang.

"Berarti ada seseorang yang melakukannya?" Tanya Haechan ketika tiba-tiba ia mengingat sesuatu.

Donghae mengangguk membenarkan, "ya dan aku baru tahu saat kecelakaan kau bunuh diri terjadi dan semua adalah rencana Jeno" jawab Donghae yang membuat Haechan terkejut setengah mati.

"Kau harus tahu kematian mu dulu telah menjadi pukulan terberat bagi kami semua termasuk Jeno" ujar Donghae yang membuat Haechan meremas tangannya dengan erat. "Dan ia tidak rela pelaku sebenarnya lolos begitu saja" jelas Donghae, yang membuat Haechan semakin menunduk.

"Jangan merasa bersalah lagi, Jeno sudah tenang disana" ujar Donghae seraya berjalan kearah Haechan. Donghae yang sudah berada di depan Haechan pun kini memeluk Haechan dengan lembut, "sekarang fokus saja dengan apa yang sudah kau rencanakan" ujar Donghae yang membuat Haechan mengangguk. "Tidurlah sudah malam" ujar Donghae, "selamat malam appa" ujar Haechan.

Cup, selepas mencium pipi Donghae Haechan lalu pergi dari ruangan Donghae. Tujuan Haechan awalnya adalah kamarnya sendiri, namun ia tiba-tiba ingin tidur di kamar Johnny jadinya ia berbalik untuk berjalan ke kamar Johnny.

Duak

Haechan menatap kesal pada pintu kamar Johnny, Haechan mengerutkan bibirnya saat sadar Johnny mengunci pintu kamarnya, tapi Haechan tidak berniat membatalkan niatnya untuk tidur di kamar Johnny. Jadi satu peniti yang ia temukan di bajunya kini ia buka memanjang lalu mulai membuka kamar Johnny tepatnya membobol kamar Johnny.

Cklek...

Haechan tersenyum dingin, "hm, hanya kunci begini, ini bukan apa-apa" ujarnya sombong. Saat memasuki kamar Johnny dapat ia lihat Johnny yang tidur menyamping menghadap ke dinding. Tanpa buang waktu Haechan tidur di belakang Johnny dan memeluk tubuh pemuda jangkung itu.

Pagi harinya Johnny yang bangun lebih dulu mengerutkan keningnya heran saat melihat sebuah kaki yang melingkar di pinggangnya. Saat menoleh kebelakang Johnny menatap heran pada Haechan yang tengah terlelap. "Bagaimana caranya anak ini masuk?" Bisik Johnny bingung karena dia ingat semalam sudah mengunci pintu kamarnya.

Namun ia memilih untuk abai, seraya membenarkan cara tidur Haechan, Johnny lalu turun dari ranjangnya dan masuk menuju kamar mandi. Haechan terbangun tepat ketika Johnny masuk kamar mandi, awalnya ia ingin langsung keluar dari kamar Johnny. Namun sesuatu di meja Johnny membuat Haechan penasaran, "CV milik siapa ini?" Ujar Haechan penasaran.

Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang