Donghae tengah menggenggam tangan Haechan dengan khawatir sambil matanya melihat berita yang ada di televisi. Muka Donghae tersenyum puas akan berita yang tengah menjadi topik hangat di seluruh negeri.
Dalam berita itu menjelaskan tentang perusahaan Mingyu yang dituntut oleh konsumennya sendiri yang dimana produk kecantikan yang baru dirilisnya ternyata mengandung racun yang berbahaya untuk kulit.
Entah kenapa Donghae justru melihat pada putranya yang terlelap, "ini pasti ulahmu" ujar Donghae dengan nada bangga. Donghae menatap Haechan dengan bingung, dokter sudah memeriksa putranya dan dikatakan anaknya baik-baik saja. Tapi kenapa putranya sudah tertidur selama dua hari penuh.
Yang membuat Donghae heran adalah orangnya yang ia taruh disisi putranya memberi kabar jika Jaemin pun sedang dalam keadaan tidak sadar. "Ikatan diantara kalian cukup kuat ternyata" bisik Donghae lalu mengecup kening Haechan dengan sayang.
Donghae lalu memutuskan untuk berangkat kerja, setelah ini ada Winwin yang akan menjaga Haechan. "Appa akan berangkat sekarang, jika terjadi sesuatu segera hubungi appa" ujar Donghae pada Winwin yang diangguki oleh Winwin.
Winwin membetulkan selimut Haechan, wajah pucat Haechan membuatnya menatap adiknya dengan pandangan sedih. "Kau kenapa?" Bisik Winwin khawatir. Namun tiba-tiba Winwin melihat mata Haechan terbuka, tatapan Haechan begitu jelas dan jernih seolah tidak terjadi apa-apa dengannya.
"Kenapa melihatku seperti melihat hantu begitu?" Tanya Haechan pada Winwin yang masih shock.
"Oh....ah...itu .... Kau sudah bangun" tanya Winwin kikuk.
"Hm" jawab Haechan sambil mengangguk. Haechan melihat jam, "masih sempat" bisiknya lalu langsung melompat turun dari kasur.
"Kau mau kemana?" Tanya Winwin, "sekolah" jawab Haechan yang membuat Winwin terdiam, ia nampak berpikir sebentar sebelum menghubungi appanya.
Haechan tengah bersiap ke sekolah, tadinya Haechan kira ini hari senin, tapi Winwin bilang ini hari selasa jadinya ia malah semakin ingin pergi ke sekolah.
Ada sesuatu di sekolah yang membuatnya harus datang kesana. Winwin sendiri yang mengantar Haechan ke sekolah kala sang appa sudah memberi ijin.
---------++++++---------
Haechan memandang datar kerumunan di hadapannya, ia memberi kode Karina, Hyunjin dann Renjun untuk mengikutinya. "Sudah kalian siapkan semuanya?" Tanya Haechan pada ketiga orang dihadapannya.
"Tenang saja, sudah kami siapkan" ujar Renjun yang membuat Haechan mengangguk puas.
"Aku benar-benar jijik sebenarnya melakukan ini tapi mau bagaimana lagi" sungut Karina pelan.
"Kita bubar sekarang" perintah Haechan.
Sebenarnya sekarang di sekolah Haechan tengah mendapatkan kunjungan dari Menteri Pendidikan Korea Selatan. Dan setahu Haechan, saat menteri ini mencalonkan diri dulu James telah terlibat dalam kampanye menteri tersebut.
Melihat bagaimana James tertarik padanya, Haechan tahu lelaki itu pasti sudah mencari informasi tentang dirinya. Dan pertaruhan 90:10 Haechan yakin James akan datang ke sekolah ini.
"Haechan-ssi kepala sekolah memintamu untuk datang seorang diri ke ruangannya", ujar salah seorang siswa, selepas berkata ia langsung pergi dari hadapan Haechan begitu saja.
Hyunjin langsung menahan tangan Haechan yang mau pergi begitu saja, "aku temani" ujar Hyunjin namun Haechan menggelengkan kepalanya, "aku tahu siapa yang menungguku disana" jawab Haechan.
Dan perkiraan Haechan benar, bahkan dengan kuasanya James membuat Haechan kini tengah berada di ruang kepala sekolah hanya berdua dengan lelaki itu.
"Apa hyung perlu sesuatu dariku?" Tanya Haechan, dan James hanya tersenyum melihat tingkah Haechan yang menjaga jarak darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fak3 (Nahyuck X NCT127+Winwin)
Hayran KurguDonghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya. Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya. Donghyuck men...