Donghyuck tidak tahu bagaimana arwahnya bisa masuk ke tubuh seorang pemuda yang sialnya memiliki wajah yang sama persis dengannya.
Lee Haechan memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh orang-orang tersayangnya.
Donghyuck men...
Haechan menghela nafasnya begitu berat melihat objek didepannya. "Appa, ini apa?" Tanya Haechan pada ayah kandungnya yang tengah berdiri disamping seraya tersenyum lebar.
"Ini motor untuk Haechanie" jelas Donghae yang masih belum sadar akan kemarahan putra bungsunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"YANG BENAR SAJA APPA, AKU TIDAK MAU PAKAI MOTOR SEPERTI ITU" teriak Haechan yang membuat Donghae berjengit kaget.
"Apa salahnya sayang, motor ini bagus kok sudah begitu baru lagi" sahut Donghae polos yang membuat Haechan semakin murka. Lalu tiba-tiba datang Johnny dan Yuta dengan motor milik mereka semakin membuat Haechan berdecak kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku mau motor seperti itu appa, kenapa appa justru memberi ku motor untuk anak perempuan" omel Haechan seraya menghentakkan kakinya.
Donghae melihat motor Johnny dan Haechan secara bergantian, "sayang kakimu bahkan masih sependek itu, lalu kau mau naik motor seperti Johnny mana sampai sayang" ujar Donghae jujur niatnya hanya memberikan fakta namun ditelinga Haechan ia seperti mendengar hinaan paling kejam yang keluar dari mulut appanya belum lagi dibelakang sana seluruh hyungdeulnya tengah mentertawakan dirinya. "Belum lagi membiarkan anak empat belas tahun membawa motor sendiri itu saja sudah salah, jadi appa hanya berusaha memberikan yang aman untukmu" tambah Donghae yang membuat Haechan semakin jengkel.
"AKU BENCI APPA" ujarnya dengan nada kesal sebelum berlalu dari hadapan Donghae dan berjalan kaki, Donghae sempat berteriak memanggilnya namun diacuhkan begitu saja oleh Haechan. Yuta yang melihat itu segera menyalakan motornya lalu menyusul langkah Haechan. "Ayo naik, hyung antar ke sekolah" ujar Yuta dengan nada lembut berbeda sekali dengan nada jutek dan ketus yang digunakan olehnya semalam.
"Tidak perlu" sahut Haechan datar lalu berjalan menjauh dari Yuta. Johnny yang tiba disamping Yuta hanya melihat kepergian Haechan dalama diam, "dia tidak mau?" Tanya Johnny dan Yuta hanya mengangguk dalam diam.
"Ya sudah ayo berangkat" ujar Johnny karena dibelakang sudah ada mobil Taeyong dan Jaehyun. Winwin dan Doyoung semobil dengan Taeyong, lalu Mark dan Jungwoo bersama Jaehyun. Awalnya mereka berencana langsung berangkat dan mengabaikan Haechan namun melihat anak itu duduk di halte seorang diri dengan sinar matahari yang menyinarinya entah kenapa membuat setiap hyungdeulnya menghentikan kendaraan mereka dan menatap Haechan terpesona sebelum sebuah mobil menghancurkan mood pagi mereka.
