23

133 9 5
                                    

Krystal sedang disuapi makan oleh Rasty. Meski Rasty sedang menyuapinya, tapi sahabatnya itu tidak mengeluarkan sepatah kata dari awal datang. Bahkan setelah tiga hari Krystal dirawat, Rasty tidak banyak berbicara padanya. Apa Rasty juga ikut memusuhinya saat ini?? Tapi meskipun Rasty sedang seperti mogok bicara, sahabatnya itu masih tetap rajin mengirimnya makanan. Atau menjaganya dirumah sakit, saat Argi atau Ibunya tidak bisa menemaninya. Tapi ya begitu, Rasty hanya diam tidak berbicara sama sekali.

"Ras.." ujar Krystal membuka suara.

Rasty hanya menoleh sekilas, ia kembali menyuapkan Krystal.

"Kenyang" ujar Krystal.

Tanpa membalas ucapan Krystal, Rasty menaruh mangkuk yang berisi sup jagung tersebut diatas nakas. Lalu ia duduk di sofa seraya memainkan ponselnya.

"Ras.." ujar Krystal.

Rasty melirik, tanpa Krystal yang sedang ragu-ragu melanjutkan ucapannya.

"Lo marah sama gue?" tanya Krystal hati-hati.

Rasty hanya diam, namun tetap menatap Krystal. Hal itu membuat Krystal semakin kikuk dan mati gaya.

"Kenapa baru tanya?" ujar Rasty yang akhirnya membuka suara.

Krystal terbelalak, lalu merengek "Rastyy" ujarnya terisak.

Rasty menghela napas malas, lalu berjalan kearah tempat tidur Krystal. Dengan cepat Krystal menghambur kedalam pelukan sahabatnya tersebut.

"Ras, maafin gue kalau gue bikin lo kecewa. Tolong jangan jauhin gue ya Ras" ujar Krystal masih terisak.

Rasty mengusap pelan punggung Krystal "kalo gue jauhin lo, mana mau gue repot-repot jagain lo atau cape-cape nyuapin lo" ujar Rasty terdengar malas, meskipun itu hanya dibuat-buat.

Dengan cepat Krystal mengurai pelukan menatap Rasty tidak percaya "jadi lo terpaksa selama ini Ras?" ujarnya.

Rasty menoyor pelan kepala Krystal "ya ga lah bodoh" ujar Rasty.

Krystal tersenyum lalu kembali memeluk sahabatnya itu dengan kencang "Ras, makasi untuk semuanya. Maaf ya kalau gue bikin lo kecewa" ujar Krystal.

"Iya, maafin gue juga kalau gue udah bikin lo kepikiran" balas Rasty.

Rasty mengurai pelukan "jadi lo harus cepat pulih ya.." sambung Rasty yang dibalas anggukan oleh Krystal.

-

Krystal sedang menonton, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Menampakkan sosok cantik berperut buncit yang tersenyum sendu padanya.

"Kakak..." ujar Klara berhambur ke dalam pelukan Krystal.

"Kak, aku kangen. Maafin aku, yang baru sempat jenguk kakak" ujar Klara terisak.

Krystal mengusap punggung adiknya, jujur saja ia sangat merindukan adiknya.

Tak lama, muncul sosok tampan Keano dengan tentengan berat ditangannya.

"Kee.. Kamu juga datang?" tanya Krystal mengurai pelukkan Klara.

Keano mengangguk, lalu mengecup kening Krystal.

"Maafin kita yang baru datang ya kak" ujar Keano.

Krystal tersenyum, ia menggenggam kedua tangan adik-adiknya "terimakasih, kalian masih menganggap aku sebagai kakak kalian. Padahal kalian tau, aku udah berbuat dosa besar" ujar Krystal berkaca-kaca.

"Kak, semua orang pasti punya dosa. Jangan karna sebuah dosa, ikatan darah kita terputus. Dosa itu urusan kakak sama tuhan. Dan kita ini akan tetap menjadi kakak adik, bagaimana pun besar dosa kita masing-masing" ujar Keano.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang