26

124 10 3
                                    

Keluarga Krystal sedang berkumpul di meja makan, mereka sedang melakukan ritual pagi. Apalagi kalau bukan sarapan. Krystal menarik kursi disebelah Keano, lalu mendudukkan bokongnya pada kursi tersebut. Semua mata anggota keluarganya tertuju menatapnya.

Kemarin, setelah Krystal menyelesaikan pekerjaannya. Ia langsung pulang ke rumah. Dan memberitahukan kepada seluruh anggota keluarganya kalau dirinya sudah tidak lagi bekerja di tempat biasa. Krystal juga berkata, alasan ia tidak bekerja lagi karna dipecat. Hanya saja, Krystal tidak memberi tahu apa alasannya ia dipecat.

"Kenapa?" tanya Krystal membuat siapa yang menatapnya kikuk.

Keano mencubit gemas pipi kakaknya tersebut "it's okay kak. Kakak udah bekerja terlalu keras, pasti kakak juga cape. Sekarang waktunya kakak buat istirahat" ujar Keano yang mendapatkan senyuman dari Krystal.

"Tapi kan kakak udah biasa kerja. Pasti kakak bosan" ujar Klara menimpali dengan nada sedihnya. Rafka suaminya, menyikut pelan istrinya tersebut.

Krystal hanya menimpali dengan senyuman. Lain halnya dengan kedua orang tua Krystal, ia tau kalau anak sulungnya itu tengah menyimpan kesedihan. Karna mereka sangat tau, sepekerja keras apa anaknya itu. Krystal memang anak yang mandiri dari kecil. Dan tidak biasa berpangku tangan. Kejadian pemecatannya itu pasti membuatnya sedikit terkejut.

"Atau kakak jadi sekretaris aku aja gimana?" tawar Keano.

"Harusnya dia jadi direkturnya dong bang!" timpal Klara.

"Heheh, iya juga ya" balas Keano.

"Kamu mau jadi direktur diperusahaan papa Klee?" ujar Thomas menawarkan.

Krystal tersenyum tipis, lalu menggeleng "Keano ada benernya. Ini waktunya aku istirahat" ujar Krystal melebarkan senyumnya.

"Kak.. I feel you" ujar Klara beranjak, lalu memeluk erat kakanya tersebut.

"Aku gapapa Yaa, beneran" ujar Krystal membalas pelukan adiknya tersebut.

Klara mengurai pelukan, lalu mengecup pipi kakaknya dan kembali ketempat duduknya.

"Apa rencana kamu setelah ini Klee?" tanya Thomas.

Krystal menerawang "hemmm.. Aku mau ajak Anin jalan-jalan dulu pa" jawab Krystal.

Thomas mengangguk, bukan tanpa alasan ia bertanya seperti itu. Karna ia sangat tau, Krystal tidak akan betah jika hanya berdiam diri. Beda sekali dengan Klara, yang tidak biasa repot-repot bekerja. Karna memang dari dulu Klara dimanja oleh para kakak dan abangnya, juga kedua orang tuanya.

"Tapi aku berencana mau usaha" sambung Krystal.

Alis Thomas dan Rena serentak terangkat "mau buka usaha apa Klee?" tanya Rena yang akhirnya membuka suara.

Krystal mengangkat bahu sekilas "belun kepikiran tapi ma" ujarnya terkekeh.

"Yaudah, apa aja. Kami semua dukung kamu" balas Rena, yang dibalas anggukan oleh seluruh anggota keluarga Krystal.

***

Argi mengemudikan mobilnya dengan senyum lebar. Sore ini sebenarnya ia sudah berada di Indonesia. Karna tidak tahan menahan rindu, ia membatalkan untuk hunting kopi. Setelah meetingnya selesai di Sydney, ia langsung pengambil penerbangan terakhir. Dan disinilah ia sekarang, berada di loby kantor Krystal. Ia sengaja memberi surprise kepada kekasihnya itu, jadi ia tidak memberi tahu kepada Krystal kalau dirinya telah berada di Indonesia.

Hampir satu jam lebih Argi menunggu, namun tak kunjung ia melihat mobil Krystal keluar dari parkiran. Apa hari ini kekasihnya itu tengah lembur?? Karna para staf kantor sudah terlihat keluar semua, bahkan kantor sudah tampak sepi. Argi pun berinisiatif turun dari mobilnya, henda bertanya kepada satpam yang sedang berjaga.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang