13

455 37 0
                                    

Sudah hampir tiga jam Argi tidur, menjadikan tangan kanan Krystal sebagai gulingnya. Meski tangan Krystal merasa pegal, namun ia menahannya agar Argi tetap nyaman dalam tidurnya.

"Gue sama Rasty balik dulu yaa, mau mandi sama ganti baju. Nanti balik lagi kok" ujar Ibram.

Krystal mengangguk "iya, thanks yaa Bram, Ras.." balas Krystal.

Ibram pun melirik kearah Argi yang tertidur nyenyak, ia sedikit lega karna akhirnya Argi bisa tertidur lelap. Karna dua hari sejak ia menemani Argi dirumah sakit, sahabatnya itu hanya tidur beberapa jam saja itu juga tidurnya tidak sepulas sekarang. Mungkin karna ada Krystal, tidur Argi bisa lebih nyenyak.

"Kalo tangan lo pegel, sini gue bantu tarik pelan pelan" ujar Ibram melihat tangan Krystal yang dijadikan Argi sebagai gulingnya.

Krystal tersenyum tipis dan menggeleng "gapapa, kasian lagi nyenyak banget dia" ujar Krystal melirik Argi sekilas dan mengusap rambut Argi pelan.

"Iya, baru ini dia tidurnya nyenyak.. Karna ada lo kali hahaha kayanya lo manjur banget buat dia" ujar Ibram terkekeh, yang diikuti Rasty.

Krystal menatap kekasih sahabatnya itu malas, meskipun ia tersipu "lo kira gue jamu, manjur.. Udah sana balik" usir Krystal.

"Hahaha iyaa, gue balik yuk Yangg" ujar Ibram menarik tangan Rasty.

"Eh iya, lo jangan kasih tau ayah yaa kalo Argi dirawat" ujar Ibram menahan langkahnya.

Krystal mengerutkan keningnya "kenapa emang??.." tanya Krystal.

"Gapapa, dia cuma gaa pengen ayah kepikiran ajaa" balas Ibram.

Krystal pun mengangguk mengerti. Ibram dan Rasty pun berlalu dari hadapan Krystal.

Krystal menatap Argi dengan tatapan sendunya, dielusnya surai lebat Argi dengan tangan kirinya. Ia memikirkan, kenapa Argi selalu menahannya sendiri tanpa mau berbagi. Seberapa kuat Argi bisa menahannya sendiri.

-

Argi terbangun dari tidur nenyaknya, ia melihat suasana ruangannya sepi lalu melirik kearah kiri tampaklah Krystal yang tertidur bersandar kedinding karna tangan kanan Krystal ia gunakan sebagai guling tidurnya.. Ahh ia sedikit merasa bersalah, karna membuat posisi tidur Krystal tidak nyaman. Namun ia juga merasa senang karna bisa tidur dengan nyenyak setelah hampir lima hari tidak bisa tidur dan tentunya setelah adanya Krystal.

Argi pun melepas pagutannya, lalu mendudukkan dirinya dengan pelan. Ditatapnya wajah cantik Krystal yang tengah tertidur, meskipun tanpa sentuhan make up kekasihnya ini selalu mempesona. Argi pun mengelus rambut Krystal pelan, seraya tersenyum, bagaimana bisa kekasihnya ini sangat menggemaskan saat tertidur rasanya ia tak puas memandang wajah cantik kekasihnya ini. Sampai suara pintu terbuka mengejutkannya.

Argi menghilangkan senyumnya saat ia melihat siapa yang membuka pintu "ngapain lagi kamu kesini??" tanyanya datar.

Aline tersenyum samar dan masuk kedalam, lalu melirik kearah Krystal "aku cuma mastiin keadaan kamu aja" ujarnya tersenyum.

"Aku baik baik aja, silahkan keluar" ujar Argi dingin.

Mendengar ada sedikit suara, Krystal mengerenyit dan terbangun dari tidurnya.

"Ar.." ujar Krystal serak khas bangun tidur.

Argi tersenyum mengusap pipi Krystal pelan "aku bangunin kamu yaa??" ujarnya pelan.

Krystal mengusap matanya "engga kok, siapa yang datang??" tanya Krystal lalu menoleh kearah pintu dan tersenyum melihat Aline berdiri tak jauh darinya.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang