2

736 50 2
                                    

Krystal sedang menyebutkan agenda bosnya pada hari ini, saat ia hendak mengeluarkan suaranya tiba tiba pintu ruangan terbuka.

Ceklek.

Muncul lah sosok laki laki dengan senyuman menawannya, stelan rapi yang dipakainya membuat aura tampannya bertambah.

"Morning sayang" ujarnya setelah mendekat, dan mencoba mengacak rambut indah Krystal.

Krystale memasang wajah dingin dan datarnya lalu membenarkan tatanan rambut yang diacak oleh pria tadi. Dan melanjutkan membacakan agenda bosnya.

"Kamu jangan suka usil sama sekretaris Ayah, Van" tegur Hamdan yang notabene bos Krystal.

Ivan terkekeh "abis gimana yah Yah, sekretaris Ayah ini cantik banget, gemesin aku suka. Tapi sayangnya susah banget dapetin dia" ujar Ivan melirik kearah Krystal.

Krystal menghela napasnya tipis, ia bahkan sudah bosan mendengar godaan dari mulut anak bos nya ini.

"Udah udah, kamu mau ngapain kesini??" ujar Hamdan menghentikan godaan Ivan, karna ia sadar Krystal sangat tidak nyaman dengan godaan anaknya tersebut.

"Aku mau ngasih ini untuk Ayah tanda tangani" balas Ivan memberikan beberapa berkas yang langsung diterima oleh Hamdan.

"Yaudah kamu keluar sana" usir Hamdan halus.

Ivan pun menuruti ucapan sang Ayah, tak lupa sebelumnya untuk menggoda Krystal "nanti makan siang bareng yaa" ujarnya menepuk puncak kepala Krystal.

Krystal masih dalam mode muka datar dan dinginnya tanpa menjawab ucapan Ivan.

"Maafin Ivan yaa Klee" ujar Hamdan segan.

Krystal tersenyum tipis menanggapi ucapan bosnya "gapapa Pak" balas Krystal pelan.

"Kamu boleh kembali ke meja mu" ujar Hamdan.

Krystal langsung membalikkan badannya menuju mejanya yang tak jauh dari meja bosnya.

-

Saat jam makan siang hampir masuk, Krystal segera menyelesaikan pekerjaannya agar ia tidak telat untuk makan siang. Ia tidak ingin lagi penyakitnya kambuh, seperti seminggu yang lalu.

"Klee, kamu mau bareng saya lunchnya??" ujar Hamdan menawari.

Krystal menggeleng pelan "engga pak, nanti saya mau delivery order aja" balas Krystal.

Niatnya untuk makan siang tepat waktu sepertinya putus, karna masih ada beberapa berkas lagi yang harus dikerjakannya. Maka dari itu ia memilih delivery order untuk santap siangnya.

"Baiklah, kalau begitu saya duluan. Kamu jangan telat makan lagi, nanti penyakit kamu kambuh" ujar Hamdan meninggalkan ruangan.

Krystal mengangguk mengerti, meski sebenernya ia yakin bosnya tidak akan melihat anggukkannya. Ia pun kembali mengerjakan pekerjaannya, sampai dering ponsel mengganggu konsentrasinya.

"Yaa" ujar Krystal malas.

"Ketemuan dicafe kemaren yuk" ajak Rasty.

Mendengar kata "cafe kemaren" membuat Krystal yang tadinya lesu menjadi semangat.

"Oke, gue otw" ujar Krystal semangat dan memutus sambungan sepihak.

Dengan semangat Krystal membereskan mejanya dari berkas berkas perkerjaannya, lalu ia terdiam sebentar mengingat pekerjaannya masih banyak.

"Ahh, lembur malam ini juga gapapa" gumamnya riang dan bergegas meninggalkan ruangan.

"Kamu udah kelar sayang??" ujar Ivan mengejutkan Krystal saat hendak membuka pintu.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang