16

460 36 5
                                    

Krystal menatap Argi yang sibuk mengemasi map map yang ada diatas mejanya, ia sedikit mengerutkan keningnya map apa sebanyak itu ada dimeja Argi.

"Kok bengong, gaa mau benerin dandanan kamu??" tanya Argi saat melihat Krystal yang sedang menatapnya.

Krystal pun tersadar, dan dengan cepat mengeluarkan pouch make upnya. Ia pun membersihkan sisa lipstik yang tertinggal, dan memakai lipstik yang berwarna lebih muda. Sebelumnya ia membubuhkan sedikit bedak diarea lingkaran bibirnya lalu menyisir rambutnya rapi. Setelah selesai, ia pun berjalan menuju Argi "aku berangkat dulu yaa" ujarnya.

Argi pun menatapnya, dan mendekat kearah Krystal. Ia kembali mengikis jarak, agar semakin mendekat namun dengan sigap Krystal menahan dadanya "aku gaa mau lagi repot repot benerin dadanan lagi Ar" ujar Krystal tepat diwajah Argi. Ia tidak ingin terlambat meeting siang ini, jika Argi kembali mengajaknya main main.

Argi menarik sudut bibirnya dan menggesekkan hidung mancungya kehidung mancung Krystal "aku suka kamu dandan kaya tadi, tapi itu cukup buat aku ajaa.. Jangan bagi bagi buat orang lain, aku gaa suka" ujar Argi, mengecup bibir Krystal sekilas setelahnya. Membuat sang empunya terbelalak.

Argi pun tersenyum tipis saat menjauhkan wajahnya dari wajah Krystal "yuk.." ajaknya menarik tangan Krystal keluar dari ruangannya.

Krystal pun hanya mengekor dari belakang dengan tatapan bingungnya, kenapa tiba tiba kekasihnya itu jadi mesum seperti itu. Krystal pun bergeridik memikirkan kejadian sebelumnya, ahh apa dia terlalu polos untu itu?? Bahkan diumur 27 tahun, dia baru berciuman.

"Tunggu, kita mau kemana??" tanya Krystal menahan langkahnya.

Argi pun menatap Krystal "ngatanya mau ngantor" balas Argi.

"I- iiyaa, tapi kamu??" ulang Krystal.

"Mau nganterin kamu lah.." balas Argi.

"Tapi aku bawa mobil Ar.." ujar Krystal.

Argi tersenyum dan kembali menarik tangan Krystal pelan "biar ada alasan nanti kamu kesini" balas Argi yang hanya mendapatkan tatapan heran dari kekasihnya.

"Apa lagi itu" gumam Krystal yang tidak mengerti maksud ucapan Argi yang terkesan ambigu.

"Di.. Pesenan gue mana??" ujar Argi kepada Dio.

"Ooh, ini bang" ujar Dio memberi sebuah papar bag kepada Argi.

"Gue jalan dulu, kalo ada apa apa kabarin" ujarnya berjalan menarik tangan Krystal pelan tanpa menunggu balasan dari Dio.

Krystal mengangguk tanda pamit dan tersenyum pada mereka yang melihatnya, dan dibalas oleh mereka dengan senyuman ramah.

"Gaa mungkin dong kalau mereka gaa pacaran" celetuk salah satu dari mereka.

"Sstt, sana kerja.." ujar Dio dan Rendy serentak.

Argi membukakan pintu mobil untuk Krystal, setelah Krystal masuk ia pun memutari mobilnya dan duduk dibangku kemudi. Argi mengambil jas yang ia selampirkan disandaran kursi lalu menutupi sebagian paha Krystal yang terekspos "aku udah bilang, jangan pakai lagi rok sialan ini Klee" ujar Argi memutar persnelingnya.

Krystal menatapnya heran "kamu mengupat barusan??" tanya Krystal.

Argi yang hendak menginjak pedal gas, tiba tiba menahan kakinya "aku gaa ngupatin kamu tapi rok kamu ini, kenapa harus pake rok beginian sih??" ujar Argi menginjak pedal gas dan memutar kemudinya.

"Nih, didalam ada cake matcha kesukaan kamu" ujar Argi memberi peper bag.

Apa yang salah sama roknya pikir Krystal. Ia pun menikmati matcha cake yang diberikan Argi, membuat moodnya semakin baik.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang