19

489 36 3
                                    

Meeting yang dipimpin oleh Argi berjalan lancar, Krystal merasa bangga kekasihnya dengan gagahnya memimpin rapat siang ini. Krystal berfikir, apakah satu bulan ini Argi jarang memberi kabar karna disibukkan dengan aktifitasnya sebagai CEO baru diperusahaannya?? Sebelum memulai rapat Argi mengenalkan dirinya sebagai CEO. Membuat Krystal menatap heran padanya.

"Oke baik, saya rasa cukup sampai disini. Minggu depan, saya akan turun kelokasi proyek untuk melihat sudah sejauh mana persiapannya" ujar Argi mengakhiri rapatnya.

"Baik, nanti saya juga akan ikut memantau. Bagaimana pak Keano?" balas Hamdan atasan Krystal.

Keano tersenyum dan menggangguk tanda membenarkan.

"Baiklah, kita akhiri pertemuan siang ini" ujar Argi seraya berdiri.

Hamdan dan Krystal serta Keano dan sekretarisnya juga ikut berdiri.

"Ah, maaf pak Hamdan boleh saya meminjam sekretaris anda sebentar" ujar Argi meminta izin.

Hamdan dan Krystal pun serentak menoleh kearahnya, Hamdan pun tersenyum dan mengangguk "silahkan pak" ujarnya membolehkan.

"Baik, kalau begitu saya duluan.. Ndri, kosongin jadwal gue siang ini sampe jam pulang" ujar Argi pada sekretarisnya.

Krystal mengerutkan keningnya, Gue?? Ia rasa, Argi terlalu santai dengan sekretarisnya. Ahh mungkin agar tidak terlalu kaku.

"Kee.. Duluan" pamit Argi kepada Keano seraya menarik tangan Krystal keluar dari ruangan.

-

Didalam mobil, Argi tidak bersuara mulai dari keluar gedung perusahaannya. Ia hanya sibuk dengan kemudinya, tanpa mengeluarkan suara.

Krystal merasa canggung dengan suasana seperti ini, ia pun juga bingung kemana Argi akan membawanya. Ia pun menghela napas, dan melawan rasa canggungnya "Ar..." ujar Krystal membuka suara, seraya menyentuh bahu Argi pelan.

Argi pun menoleh, dan menarik tangan Krystal meletakkan dipipi kirinya.

"Badan kamu anget.." ujar Krystal merasakan pipi Argi agak sedikit hangat dibanding orang normal.

"Kamu demam??" tanya Krystal.

Argi menoleh, ia pun tersenyum dan menggeleng "aku baik baik aja" ujarnya mengecup tangan Krystal yang tadi berada dipipinya.

Krystal tidak yakin dengan jawaban yang diberikan Argi, pasalnya dari awal bertemu tadi ia melihat wajah Argi pucat dan sedikit lelah ditambah lagi dengan suhu badannya sedikit tinggi. Ia sangat yakin kalau Argi demam.

"Kita mau kemana" tanya Krystal.

Argi menoleh, dan kembali meletakkan tangan Krystal dipipinya. Ahh sentuhan Krystal memberikan kenyamanan untuknya.

"Kita ke cafe yaa, aku udah lama gaa kontrol cafe" balas Argi.

Krystal mengangguk, mengiyakan ajakan Argi. Berarti team Argi di cafe tidak berbohong kepadanya tentang Argi yang jarang bahkan tidak pernah ke cafe, ehem bukan Krystal meragukan ucapan para team Argi di cafe hanya saja yaa itu hahaa..

Tak lama, mobil Argi terpakir diparkiran khusus team cafe. Ia pun membukakan pintu mobil untuk Krystal dan menggandeng tangan Krystal masuk kedalam cafe miliknya.

Suasana didalam cafe saat ini tengah ramai, mengingat ini adalah jam makan siang. Banyak dari mereka yang memperhatikan Argi yang tengah mengandeng tangan Krystal, ini adalah hal yang langka bagi mereka yang sudah lama mengenal Argi sang pemilik cafe menggandeng tangan seorang gadis.

Banyak pula diantaranya memberikan tatapan sinis kepada Krystal karna bisa memegang tangan Argi, sementara mereka yang dari dulu mengharapkannya sampai mereka tiap hari mendatangi cafe Argi agar bisa mendapatkan perhatian dari Argi namun sia sia perjuangan mereka setelah melihat kejadian siang ini.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang