21

1K 49 31
                                    

Krystal dan Argi sama sama terdiam, memikirkan hal yang baru saja mereka lakukan. Jika dipikir, memang penyesalan selalu datang diakhir waktu tapi mereka sama sama menikmati jadi apa yang harus disesali?.

Posisi mereka yang masih sama sama naked, hanya terbungkus kain selimut. Krystal membelakangi Argi yang sedang memeluknya erat, ia sendiri meremas kain selimut yang menutupi tubuhnya.

"Klee.." ujar Argi serak.

Hembusan nafas Argi menyapu bahu telanjangnya, membuat ia bergeridik. "Hemm??" balas Krystal tanpa menoleh, jujur saja ia malu rasanya untuk berbalik.

"Ayo kita menikah.." ujar Argi.

Krystal otomatis membalikan badannya, dan langsung berhadapan dengan dada bidang Argi. Wajah Krystal merona, ia pun langsung menekuk wajahnya, karna malu berhadapan dengan wajah Argi secara langsung.

Sudut bibir Argi terangkat melihat tingkah Krystal yang menggemaskan, ia pun menarik dagu Krystal agar bisa melihat wajah merona kekasihnya tersebut.

"Hei.." ujar Argi.

"Lihat aku sini.." ulang Argi semakin menaikan wajah Krystal agar berhadapan dengannya.

Dengan malu malu Krystal menatap Argi, jangan lupa wajah meronanya.

"Kamu malu??" tanya Argi menggoda.

Krystal menatap Argi sebal, karna menggodanya. Ia memukul dada Argi, dan menenggelamkan wajahnya disana.

Argi terkekeh, dan memeluk Krystal gemas "maafin aku Klee, yang gaa bisa kontrol diri" ujar Argi menyesal.

Krystal menatap Argi dalam "aku yang nyuruh kamu tetap lanjut Ar.." balas Krystal.

"Aku akan bertanggung jawab, ayo kita menikah.." ujar Argi menatap Krystal tulus.

Krystal semakin menatap Argi dalam, mencari keraguan dari tatapan Argi. Namun yang ia temukan hanyalah kesungguhan, yang membuatnya semakin yakin untuk menerima Argi.

"Klee.." ulang Argi.

"Kamu... Mau kan jadi istri aku??" tanya Argi.

Hati Krystal menghangat, mendengar ucapan Argi bahkan ia berkaca kaca sampai menitikkan air matanya. Apa baru saja Argi tengah melamarnya??

Argi mengusap air mata Kryatal "Kamu mau kan Klee.." ulang Argi.

Krystal mengangguk, dan dengan cepat Argi merengkuh Krystal kedalam pelukannya memeluknya erat dan menghujani Krystal dengan kecupan kecupan kecil "makasih Klee, makasih sayang" ujar Argi senang. Ahh rasanya ia sangat bahagia saat Krystal bersedia menjadi istrinya.

***

Sebulan setelah kejadian tersebut, Krystal dan Argi sama sama disibukkan dengan urusan masing masing. Argi yang sibuk keluar kota, Krystal yang sibuk menemani atasannya meeting kesini dan kesana membuat mereka jarang bertemu bahkan untuk memberi kabar. Sesekali mereka bertukar kabar hanya melalui pesan singkat, yang kadang dibalas lama oleh keduanya.

Niat Argi yang akan melamar Krystal secara formal pun harus diundur, karna kesibukan mereka. Apakah Krystal kecewa?? Tentu tidak, kesibukkannya pun juga membuat dirinya tidak ada waktu untuk bertemu Argi begitu pula sebaliknya. Namun ia mengerti, kesibukan Argi. Begitu pula Argi yang mengerti kesibukannya, jadi mereka sama sekali tidak saling menyalahkan.

Belakangan ini kondisi Krystal sedikit kurang membaik, ia lebih sering pusing dan lemas. Mungkin karna dirinya yang terlalu sibuk, dua minggu ini sudah tiga kali ia keluar kota menemani atasannya dalam perjalanan bisnis. Puncaknya saat Rasty dan Ibram menjemputnya dibandara, ia merasa sudah tidak kuat menopang badannya hingga ambruk didekat mobil Ibram. Rasty dan Ibram terkejut melihat Krystal yang pingsan namun bersimbah darah, dengan cepat Ibram membopong Krystal kedalam mobil dan membawa Krystal kerumah sakit.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang