22

135 9 5
                                    

Krystal termenung memikirkan kejadian yang menimpanya, jika saja perubuatan buruk itu.. Tidak, ia tidak menyesali. Jika saja ia mengetahui hadirnya malaikat kecil didalam rahimnya, pasti ia tidak akan menyibukkan dirinya atau bisa lebih menjaga kesehatannya. Seandainya bisa seperti itu, ia tidak akan kehilangan kepercayaan yang diberikan tuhan padanya, walau ia tau, cara ia mendapatkannya itu salah.

Krystal pun menatap Argi yang tidur, ia tidak bisa membayangkan betapa seandainya janin itu bisa ia jaga. Pasti ia dan Argi akan menjadi orang tua. Merawat malaikat kecil titipan tuhan, terdengar sangat menyenangkan. Namun kembali Krystal muram, mengingat calon malaikat kecil itu telah kembali ke pangkuan-NYA.

Tak lama, Argi terbangun dari tidurnya. Ditatapnya Krystal yang juga sedang menatapnya pula "kamu udah dari tadi bangun?" ujar Argi serak khas bangun tidur.

Krystal tersenyum singkat "gimana sama lebam-lebam kamu" ujar Krystal.

Argi berdiri, lalu mendekat kearah Krystal. Merengkuh sosok cantik tersebut ke dalam pelukkannya "yang aku rasain, ga sesakit kamu Klee. Jangan khawatirin aku" balas Argi.

Krystal terisak di dalam pelukan Argi, entah kenapa ia merasa sangat sedih, dan sangat kehilangan. Ia tau, perbuatannya itu adalah dosa besar. Tapi tetap saja, ia tidak bisa menahan kesedihannya kehilangan calon anaknya.

Argi mengurai pelukan, menangkup wakah cantik Krystal. Lalu mengusap air mata sosok perempuan cantik itu.

"Aku-- aku sakit banget Ar, kehilangan dia" ujar Krystal. Air matanya, mengalir deras.

Melihat Krystal sangat terpuruk, membuat Argi juga ikut meneteskan air matanya. Sesungguhnya ia juga sangat merasa kehilangan. Ia hampir menjadi menjadi seorang ayah, namun tuhan kembali mengambil titipan itu.. Mengingat dosa yang telah ia buat, wajar saja rasanya tuhan menghukumnya seperti ini.

"Maafin aku Klee.. Percaya sama aku, tuhan pasti akan kembali menitipkan kepercayaannya, dengan cara yang lebih baik dan tentunya halal. Kita akan menjadi orang tua yang baik dan amanah" balas Argi.

Krystal mengerutkan keningnya "maksud kamu?" tanya Krystal.

"Ayo, kita menikah setelah kondisi kamu membaik" jawab Argi cepat.

"Tapi, papa?" tanya Krystal ragu.

Argi mengusap wajah Krystal "aku akan meyakini papa kamu. Kita akan menikah dengan restu papa kamu" balas Argi terdengar meyakinkan.

-

Argi mengerutkan keningnya saat mendengar kamar inap Krystal ada kegaduhan, dengan cepat ia melangkahkan kaki menuju kamar inap Krystal. Dan benar saja, tampak ayah Krystal sedang memaksa putrinya untuk pergi, sementara Rena ibu Krystal hanya bisa menangis tanpa bisa mencegah suaminya. Argi membuang tentengan yang ia bawa dari luar, lalu berlari untuk melerai ayah Krystal agar berhenti menari-narik tangan Krystal.

"Om, ini ada apa?" tanya Argi, tangannya pun mendekap wajah Krystal, memastikan kalau kekasih hatinya itu baik-baik saja. Lalu ia memeluk Krystal, memberikan kenyamanan.

"Ada apa kata kamu? Ya tentu saja saya mau bawa anak saya ini pergi" ujar Thomas dengan nada bengisnya.

"Om, kondisi Krystal masih belun stabil. Bahkan bekas jahitnya pun pasti masih sangat nyeri. Krystal masih perlu perawatan di rumah sakit om" balas Argi.

Thomas menarik sudut bibirnya, lalu berusah melepaskan Krystal dari pelukan Argi "saya bisa urus anak saya sendiri. Saya akan bawa dia, jauh dari jangkauan kamu" timpal Thomas.

"Paa, tapi aku ga mau pisah dari Argi. Papa itu kenapa? Dulu papa paksa aku untuk punya pacar, sekarang giliran aku udah punya pacar, papa malah misahin aku. Mau papa itu apa sebenarnya" ujar Krystal menangis histeris.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang