Krystal sedang menemani atasanya meeting diluar, namun ia tak berkonsentrasi dalam meetingnya. Fikirannya melayang kepada Argi, dua hari sebelumnya Argi benar benar manja kepadanya, sampai ia tidak mau makan kalau bukan Krystal yang menyuapi. Krystal pun sampai bingung dengan sikap Argi.
Sekarang Krystal sudah mulai bekerja seperti biasa, karna sekarang sudah memasuki hari senin jadi ia tidak bisa stay disamping Argi saat ini.
"Meeting kita akhiri sampai disini, selamat siang" ujar Hamdan atasan Krystal mengakhiri meeting siang itu.
Mendengar Hamdan mengakhiri meetingnya, membuat Krystal tersadar dari lamunannya dan saat itu pula Hamdan menatapnya "kamu kenapa Klee?? Dari tadi kayanya kurang konsentrasi" tanya Hamdan, ia juga sedikit heran melihat sikap sekretarisnya ini, tidak biasanya Krystal seresah ini dia lihat.
"Ehh?? Engga pak.." balas Krystal kikuk saat ketahuan melamun oleh atasannya.
"Hemm.. Kamu mau bareng saya lunch??" tawar Hamdan.
"E..." ucapan Krystal terputus.
"Ikut ajaa Klee, kamu belakangan ini nolak terus tiap diajak Ayah lunch bareng. Mentang mentang udah punya pacar??" sindir Ivan memotong ucapan Krystal.
Krystal pun menghela napasnya, sebenarnya jam makan siang ini ia akan melihat kondisi Argi sebentar. Namun mendengar sindiran Ivan membuatnya segan untuk menolak ajakan makan siang bosnya. Dan benar juga, akhir akhir ini Krystal selalu menolak ajakan makan siang yang ditawarkan atasannya.
"Yaudah, saya mau ambil hape dulu sebentar yaa pak" ujar Krystal.
"Udah lah, ngapain bawa hape segala.. Kamu mau bikin ayah nunggu kamu??" sela Ivan menahan Krystal.
"Udah lah Van, kenapa sih emang kalo Klee mau ambil hape sebentar" ujar Hamdan membuka suara.
Krystal tesernyum tipis "gapapa pak, saya gaa jadi ambil. Ayoo.." ujar Krystal mempersilahkan atasannya untuk berjalan terlebih dahulu.
-
Krystal berlari kecil menuju mejanya, untuk melihat ponselnya. Pikirannya benar benar kacau saat makan siang tadi, sampai ia tak bisa menghabiskan santap siangnya karna terlalu memikirkan Argi.
Dilihatnya ada 54 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari Argi dan Ibram. Saat Krystal hendak menghubungi Argi, suara Ivan terdengar dari ujung pintu "Klee, sini bantuin saya sebentar" ujar Ivan.
Krystal menghela napasanya, dan berjalan kearah Ivan. Sebenarnya ia sedikit sebal dengan Ivan hari ini, bukan hari ini aaja tapi tiap hari. Namun sekarang puncaknya, ia merasa Ivan sengaja membuatnya untuk sibuk dari biasanya hingga tidak sempat untuk memeriksa ponselnya.
"Ada apa pak??" tanya Krystal saat mendekat.
"Kamu temenin saya keluar, nemuin klien yaa" ajak Ivan.
Krystal menatap Ivan datar "kenapa harus saya?? Sekretaris bapak kan ada.." balas Krystal.
Ivan pun mendekat, sedikit membukukkan badannya hingga wajahnya mendekat kewajah Krystal "kalau saya maunya kamu gimana" ujae Ivan pelan tepat didepan wajah Krystal.
Krystal mundur beberapa langkah menjauhi Ivan "saya masih ada sedikit kerjaan pak, maaf" ujar Krystal memutar langkahnya.
Namun dengan cepat Ivan menahan tangan Krystal dan menarik Krystal agar mendekat kepadanya "saya maunya kamu, dan saya sudah izin sama ayah.. Ayah ngizinin, jadi sekarang ikut saya" ujar Ivan menarik Krystal.
Krystal menarik tangannya, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ivan "kamu ngebantah saya Klee??" ujar Ivan.
"Saya mau ambil tas dulu" ujar Krystal dingin dan berjalan meninggalkan Ivan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Barista
RomanceKrystal yang terkenal dengan sifat dingin mengintimidasi namun tetap mempesona tiba tiba jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang barista dicafe langganan sahabatnya Rasty. "God, dia sama sekali gaa ngelirik gue Ras" . siapa yang tak kenal Kr...