4

612 42 9
                                    

"Kamu tunggu disini yaa, aku ambil mobil dulu diparkiran belakang" ujar Argi saat mereka telah keluar dari cafe miliknya.

Krystal pun mengangguk mengerti.

Tak beberapa lama sebuah mobil hummer h2 berwarna hitam mengeluarkan bunyi klaksonnya, membuat Krystal menoleh.

"Yukk" ajak Argi menurukan kaca mobilnya.

Krystal mengangguk, dan berjalan kearah mobil tersebut. Ia sedikit tidak menyangka, kalau mobil mahal tersebut milik Argi. Ohh apakah mungkin cafe ini juga milik Argi?? Ahh dia sama sekali belum tau siapa pemilik cafe ini, selama ini ia hanya menyebut cafe Argi tanpa ia tau siapa pemiliknya.

"Kamu tinggal dimana??" tanya Argi memutar persneling mobilnya.

"Apartement pakubuwono" balas Krystal singkat.

Argi mengerutkan keningnya, ia tak menyangka kalau Krystal tinggal ditempat yang sama dengannya "Tower??" tanya nya ulang.

"Cottonwood" balas Krytal cepat.

Bahkan mereka satu tower.

"Lantai??" tanya Argi kembali.

Krystal pun menoleh kearah Argi, menatapnya seolah bertanya. Apakah Argi sepenasaran itu padanya??.

"Ooh, aku juga tinggal disitu btw" balas Argi kikuk saat Krystal menatapnya heran.

Kryastal semakin dalam menatap Argi, tak disangka sang pujaan hati ternyata sedekat nadi kekehnya dalam hati.

"Aku lantai 10 btw" ujar Krystal.

Kini Argi yang menatapnya dalam "aku 11" balas Argi.

Batin Krystal semakin berteriak senang, hanya beda satu lantai oh my.. Tuhan ternyata telah mendekatkan jodohnya. Ia tak harus pusing lagi kalau pulang kerumah mendengar ocehan ibunya nanti tentang pasangannya hahahah... Tunggu, emangnya Argi mau sama dia??.

Argi melepas hoodie yang ia pakai, lalu menutup sebagian paha Krystal yang hanya tertutup stoking hitamnya.

"Ahh, thank you Ar.." ujar Krystal tersipu.

Argi mengangguk kaku, baginya agak sedikit mengganggu berada didekat wanita yang hanya berpakaian minim. Hey! Dia laki laki normal, dan baiknya dia sangat menghormati kaum perempuan.

"God, dia care banget.. Aku meleleh.." batin Krystal.

***

Akhir weekend Krystal hanya diisi dengan menonton drama korea yang belum sempat ia selesaikan, sesekali ia menghela napasnya saat adegan mesra muncul didalam drama yang ia tonton. Padaha genre yang ia tonton adalah drama romance ala anak sekolahan.

"Gila, gue umur segitu jangankan buat ciuman.. Pegangan tangan ajaa gaa pernah" gumamnya saat mengunyah kripik kentangnya.

Drrt drrt drrtt...

Krystal menatap ponselnya yang tengah berdering, lalu membiarkannya tetap berbunyi tanpa berminat untuk menjawab.

Lalu ponselnya kembali berdering, namun Krystal tetap enggan untuk menjawab, hingga dering ketiga barulah Krystal menjawab ponselnya dengan malas.

"Yaa ma.." ujarnya malas.

"Kamu dari tadi mama telpon kemana aja sihh" ujar ibu Krystal memberondong, bahkan Krystal menjauhkan ponselnya dari telinga mendengar lengkingan ibunya.

"Tadi lagi ditoilet" balas Krystal berbohong, ia tak ingin lagi mendengar lengkingan sang ibu jika ia menjawab dengan jujur.

"Kamu udah hampir tiga bulan loh Klee, gaa kerumah. Udah lupa jalan rumah, atau udah gaa mau lagi punya orang tua"  cerca sang ibu.

My Cold BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang