Kringggg
Langkah kakinya terhenti, dia bahkan belum sampai di kelas Gara untuk menemui laki-laki itu.
"Hari ini … Gara sekolah gak, ya." Kalimat yang terlintas di pikiran Kania.
Hari ini mereka tidak berangkat bersama karena Gara sudah menjual motornya. Berakhir Kania harus diantar oleh sang Kakak. Padahal Kania sama sekali tidak keberatan kalau harus pergi naik angkutan umum. Bukan hanya itu, sebenarnya Kania juga lupa menanyakan alamat rumah baru Gara tadi malam dan mengingat perihal ponsel Gara yang rusak, membuat keduanya jadi kesulitan berkomunikasi.
"Kania … ngapain di sini?" tanya seorang guru, yang kebetulan wali kelasnya sendiri. "Ayo masuk."
"Em, i-iya, Bu."
Sekarang Kania sudah tidak bisa lagi memastikan keberadaan Gara hanya dengan melihat motor yang terparkir rapih di tempat biasa. Sangat disayangkan, Gara rela menjual motor yang katanya kesayangannya, bahkan sampai membuat Kania merasa di duakan.
"Kania … gimana keadaan kamu?" tanya Bu Farida, yang berhasil menyadarkan Kania dari lamunannya. Kini keduanya tengah berjalan menuju kelas, sesuai ajakan Bu Farida tadi.
"Udah baik, kok, Bu."
"Syukur kalau gitu," ucap guru cantik itu. "Sekolah ini tuh gak pernah kehabisan kabar duka atau kabar buruk."
"Maksud Ibu?"
"Perihal kabar kamu yang sakit, Haris dipanggil polisi, sekarang musibah Gara." Jawaban, tidak … lebih tepatnya perihal Haris yang baru saja gurunya katakan membuat Kania terkejut.
"Haris … kenapa, Bu?" tanya Kania, ragu.
"Haris ditangkap polisi karena dia datang ke Bar bersama temannya. Padahal dia itu masih dibawah umur."
Lihat, sekarang sudah sangat jelas laki-laki itu berandalan nakal, laki-laki brengsek yang hobinya memainkan perempuan. Kania yakin Papanya pasti mengetahui ini. Setidaknya, Kania kini punya satu bukti untuk menentang perjodohan mereka.
"Kamu gak tau, Kania? Bukannya keluarga kalian kerabat dekat?" tanya Bu Farida yang lagi-lagi berhasil menyadarkan Kania.
"Iya, Bu. Tapi untuk soal ini Kania gak tau."
🌻🌻🌻
Kak Mahesa call
"Halo, Kak."
"Iya, Kania?"
"Sekarang Kak Mahesa gak perlu jemput Kania ke sekolah, soalnya Kania sama temen-temen mau ada urusan dulu."
"Yaudah, tapi kabarin Kakak kalau udah selesai … sekarang Kakak mau ambil motornya dulu."
"Siap, Kak. Kakak hati-hati, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Halaman Terakhir Untuk Gara [END]
Fanfiction[Sebelum baca, wajib follow authornya‼️] Mari bergabung dengan luka dan rasakan duka dari dua sejoli yang memiliki kisah indah namun berakhir tragis. "Kalau senja punya matahari yang indah, malam punya bulan yang cantik. Ada satu hal yang mampu meng...