23. Morning kiss

2.2K 124 0
                                    

HALOO HAY HAY BALIK LAGI SAMA DDIYAN

GIMANA KABAR KALIAN, BAIK?

KALAU SEDIHH KUY LAH BACA DULU BIAR HAPPY

[ BACA YANG TELITI OKEH SOALNYA BANYAK TYPO + JANGAN LUPA VOTE DAN FOLOW AKUN AKU ]

Semoga senang dan betah sama ceritanya

..

HAPPY READING!!

**
"Ketika tawamu adalah kebahagiaan ku, aku suka tawa itu dimana aku bisa melihat tawa itu seperti pelangi, sekejap ada sekejap tidak ada."

- Satria Putra Herdika

💐💐

"Pih, Mih, El sama Mas Dipta pulang ya, soalnya udah malam." pamit Mikael.

Ratu menghelan nafas kecewa. "Kenapa nggak sekalian menginap di sini aja? Mimih tuh masih kangen banget sama kamu."

"Iya El, Pipih juga maunya kamu menginap." sambung Ferry yang tak menginginkan putri semata wayangnya pergi.

Mikael menatap kedua orang tuanya dengan senyuman hangat. "Pih, Mih. El udah punya suami, El juga udah punya tempat dimana sekarang El pulang."

"Anak Pipih sudah dewasa ternyata." ujar Ferry menatap Mikael, beralih menatap Dipta.

"Dip makasih udah bimbing Mikael sampai sedewasa ini. Jagain Mikael, Dip. Pipih gamau dengar ada satu air mata saja yang lolos dari mata putri anak Pipih." tegas Ferry menepuk pundak Dipta.

Dipta mengangguk. "Yaudah Mih, Pih. El pulang, Assalamualaikum." ucap Mikael menyalami kedua orang tuanya dan di ikuti Dipta.

"Waalaikumussalam, hati hati di jalan sayang." ucap Ratu menatap kepergian Mikael yang begitu tak rela.

💥💥

Nanda menepis kasar tangan Joki yang hendak mengambil makanannya. "Ini punya gua, yang lo aja belum abis Joki Prasetya!" kesal Nanda karena Joki yang dengan etengnya mau mengambil makanan milik dirinya.

Joki, Nanda, Gean dan Gery berada di sebuah kafe kisah cinta, Gean mengajak Gery dan Joki buat makan-makan, namun dengan kebetulan mereka bertemu dengan Nanda yang sedang sendirian.

"Anjing galak banget sih lo, Nda." ucap Joki pelan.

Gery menatap kedua insan dihadapannya malas, sendari tadi keduanya tidak habis-habisnya berhenti ribut. "Lo berdua ribut mulu, kayak Tom sama Jery."

Gean menoyor kepala Gery kuat, Gery menatap tajam Gean, nggak ada angin nggak ada badai dia selalu di nistain olehnya.

"Jery Bapak gua asu!"

"Lah sama bro Bapak gua juga Jery!" ucap Nanda.

Gean menoleh ke arah Nanda, tersenyum hangat membuat Joki menatapnya tajam. "Bapak kita keknya kembar Nda makanya sama, cuman beda liang." ujar Gean sembari mengedipkan matanya genit.

"Gua colok juga tu mata lo!" kesal Joki, Gean selalu menggoda Nanda.

"Keknya bau-bau terbakar nih." sindir Gery.

PRADIPTA || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang