16. Masih mencintai?

2.3K 136 2
                                    

Hayy semua 👋👋

[ JANGAN LUPA VOTE ]

Semoga senang dan betah sama ceritanya

..

HAPPY READING!!

**
"Jangan bertindak kalau tidak ingin menyesal."

- Satria Putra Herdika

💐💐

Gina melihat Rio menunggunya di halte bus dekat kampusnya. Gina berlari kecil, melihat ke arah kanan dan ke arah kiri untuk memastikan tidak ada lagi kendaraan yang lewat di jalanan tempat menyebrangnya

Rio melambaikan tangannya ke arah kekasihnya. Gina menyebrang seteleh memastikan tidak ada kendaraan lagi, Gina berlari terburu-buru, setelah sampai ia langsung memeluk sang kekasihnya.

Rio hampir terhuyung ke belakang karena ulah Gina barusan. "Astagfirullah sayang, hati-hati dong, untung aku bisa jaga keseimbangan." ujar Rio seraya mengusap-ngusap rambut Gina.

Gina melepaskan pelukannya, Gina hanya menyengir kuda menatap laki-laki di hadapannya. "Hehe maaf Ay, tau gak, aku tuh kangen banget sama kamu." kata Gina,  merindukan sang kekasihnya yang tak bertemu selama satu minggu kemarin dengan alasan ada urusan di luar negeri.

Rio menyelipkan rambut Gina yang beterbangan karena angin. "Maaf Ay, aku sibuk karena harus bantu Papah di luar negeri soal kerjaan, jangan marah yah?" Rio merasa bersalah karena sudah meninggalkan kekasihnya selama satu minggu.

Gina menggeleng. "Gapapa Ay, aku ngerti kok, pasti ini juga buat biaya pernikahan kita kan?" tanya Gina.

"Aku tau kok, kamu kerja keras buat nanti kita menikah dan aku hargai itu semuanya," sambung Gina.

"Tapi kamu harus inget satu hal, meski kamu banyak kerjaan atau apa jangan lupa selalu makan, oke?" ucap Gina.

Rio menatap Gina dengan tatapan yang sulit diartikan. "Iya Ay." jawab Rio.

"Maaf Gin, aku belum bisa ceritain yang sebenarnya sama kamu." batin Rio.

Gina melambaikan tangannya ke wajah Rio. "Hey kenapa bengong?" tanya Gina menyadarkan Rio.

Rio menggeleng. "Gapapa Ay, yaudah ayok pulang." ajak Rio, namun Gina menggeleng.

"Kenapa?"

"Belum ini." Gina mencebikkan bibirnya dan menunjuk pipinya.

Rio mengerti akan maksud Gina, Rio langsung saja mencium pipi Gina walau di hatinya ada sedikit keraguan.

Disisi lain di seberang sana seorang wanita menatap kedua insan tersebut dengan tatapan tajam.

"Awas lo, lo akan tau akibatnya karena sudah berurusan sama gua." ucapnya menyerangi dengan tatapannya menuju ke arah Gina.

💥💥

Dipta berjalan menuruni anak tangga, melihat teman-temannya yang duduk anteng di ruang tengah, tak ada yang berbicara hanya keheningan yang menyelimuti mereka.

Dipta mengerutkan dahinya. "Woy! Lo pada kenapa?" tanya Dipta, sontak mendapat tatapan datar teman-temannya.

"Kenapa tatapan lo pada kek gitu ke gua?" Dipta semakin di buat heran dengan sifat teman-temannya.

"Gua ada salah?"

"Lo pada marah sama gua? Karena gua lama banget? Iya?" tanya Dipta, tak kunjung mendapat jawaban dari teman-temannya.

PRADIPTA || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang