38. Nangis

1.9K 111 2
                                    

Hayy kalian semua 👋👋
:
:
Apa kabar?

Jangan lupa vote sama folow akun aku
Semoga senang dan betah sama ceritanya!

Happy Reading!

💐💐

*Tok tok tok

Dengan cepat Dipta berlari ke arah pintu rumahnya, dia berharap bahwa Mikael yang mengetuk pintu.

Ceklek

Ah! ternyata benar dia Mikael. Dipta memeluk istrinya erat. "Sayang, kenapa bisa basah kuyup gini?" tanya Dipta karena Mikael datang dengan baju yang sudah kelihatan basah.

"Aku gapapa Mas."

"Sayang kamu tau gak, aku khawatir banget, takut kamu kenapa-kenapa, kenapa baru pulang? Kan seharusnya dari siang kamu udah pulang dan–"

"Hm masuk!" kata Dipta kala tau kalau istrinya kedinginan.

Dipta pergi ke dapur untuk mengambil handuk Mikael dan berlari kembali ke ruang tengah. Dipta dengan telanten mengeringkan rambut Mikael dan menyelimutinya dengan jasnya.

"Gimana, enak gak Mas?" sindir Mikael menatap Dipta dengan tajam. Dipta mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud perkataan Mikael barusan.

"Enak gimana maksud kamu?"

"Enak keknya sampe lama gitu, aku iri sama cewek itu." sindir Mikael terkekeh.

Dipta langsung mengerti dengan kalimat yang sekarang. "Jadi kamu liat? Maaf yah sumpah cuman sengaja."

"Cuman? Kok lama."

"Kamu gak percaya sama aku?"

Mikael tersenyum remeh. "Bukannya aku gak percaya, cuman aku takutnya mencintai seseorang yang masih mencintai masa lalunya." jelas Mikael hendak berdiri dari duduknya namun Dipta menahannya.

"El, aku harus bilang berapa kali sama kamu? Aku udah lupain masa lalu aku, aku udah cinta sama kamu, gada wanita yang bisa gantiin kamu di hati aku, cuman kamu, El!" tegas Dipta yang hendak mengelus pipi Mikael namun Mikael menepisnya.

"Sudahlah Mas, setia itu bukan dari sekedar ucapan tapi harus bukti, ucapan saja tidak akan menghasilkan hasil, sedangkan bukti?"

"Kamu aja gak pernah ngebuktiin itu, mana mungkin aku percaya."

"Mau sekejam apa pun masa lalu seseorang, gaakan pernah bisa terlupakan, karena pasti di setiap hubungan, masa lalu selalu paling utama, orang baru hanya sekedar pengamen untuk memberi hiburan kepadanya."

"Aku tau kok kamu belum bisa melupakannya, kamu hanya cinta sama aku demi hubungan pernikahan kita. Gapapa Mas, El udah terbiasa di giniin, El juga pernah jatuh, dimana El gatau arah tujuan, tapi saat Mas datang, El mengerti dimana jalan tujuan, tapi kenapa? Setiap di dekatnya, El gak pernah ngerasain sesuatu yang benar-benar dia ingin gapai." Mikael menyeka air matanya, dia berusaha agar air matanya tidak terjatuh.

"Aku sadar, posisi aku hanya orang baru di hidup kamu, aku‐"

"El, kamu ngomong apaan sih?" Dipta memotong perkataan Mikael, dia tidak ingin kata-kata yang di lontarkan Mikael membuat dirinya tersakiti.

PRADIPTA || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang