26. Pingsan

2.1K 126 2
                                    

HALOO HAY HAY BALIK LAGI SAMA DDIYAN

GIMANA KABAR KALIAN, BAIK?

KALAU SEDIHH KUY LAH BACA DULU BIAR HAPPY

[ BACA YANG TELITI OKEH SOALNYA BANYAK TYPO + JANGAN LUPA VOTE DAN FOLOW AKUN AKU ]

Semoga senang dan betah sama ceritanya

..

HAPPY READING!!

**
"Lebih baik aku menunggumu dari pada harus mencari penggantimu."

-Mikael Xycellie Sri Ayu Wijaya

💐💐

Mata dari pria yang tertidur pulas itu terbangun, tangannya mengucek matanya agar lebih bisa terbuka lebar, merasakan ada tangan kecil yang memeluk badannya.

"Buset! Gua kira tadi kecoa." kaget Dipta, mengira dirinya di peluk oleh kecoa yang sangat besar.

"Ini bocil kaga ada akhlak banget, kaga peka banget sama gua, suaminya lagi ngambek bukannya di bujuk malah di tinggal." omel Dipta menatap wajah Mikael yang tertidur pulas dengan tatapan datarnya, merasa dirinya bukanlah orang penting dalam hidup Mikael sehingga tidak di perdulikan olehnya.

"Eughh!"

Dipta yang merasakan Mikael akan terbangun dari tidurnya pun kembali memejamkan matanya agar terlihat masih tidur nyenyak.

Mikael membuka matanya sedikit demi sedikit. Melihat ke arah suaminya yang masih tertidur pulas kelihatannya. "Mas bangun udah siang, gak ke kantor emangnya?"

"Hum baiklah lanjutin tidurnya aja Masseh, mending gua mandi terus buat sarapan, baru bangunin deh si Om-Om pedo." ucap Mikael tanpa sadar kalau Dipta mendengar perkataannya.

Setelah merasakan kepergian Mikael dari tempat tidur, Dipta perlahan-lahan membuka matanya, mendengar suara air yang mengalir dari arah kamar mandi. "Gila gua di panggil Om-Om pedo sama si bocil." kesal Dipta.

15 menit kemudian. Mikael membuka pintu kamar mandi, melihat Dipta yang tidak ada di atas kasur, Mikael mengerutkan dahinya.

"Lah kemana tuh orang?" tanya Mikael celingak-celinguk mencari keberadaan Dipta.

"Ekhem!" Dipta bergumam tepat di belakang Mikael, spontan Mikael yang terkejut pun hampir membuat handuk yang di pakainya merosot.

Mikael mengelus dadanya. "Ya Allah! Mas ngagetin aja kamu!" kesal Mikael.

Dipta menghiraukan ucapan Mikael, langkahnya masuk ke dalam kamar mandi. "Kenapa tuh orang?" gumam Mikael, merasa aneh dengan tingkahnya, biasanya Dipta suka menjaili dirinya.

"Bodo amat ah mending gua buru-buru di baju." acuh Mikael tidak memperdulikan Dipta yang entah kenapa.

💥💥

Dipta menuruni anak tangga setelah siap memakai baju kantornya. Tatapannya di sepanjang anak tangga tak teralihkan menatap Mikael yang sibuk menatap ponselnya, terukir senyum lebar dari bibir gadis itu, karena begitu pokus dengan ponselnya sampai dirinya tidak sadar akan kedatangan Dipta di sisinya.

PRADIPTA || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang