29. Anugerah terindah

1.8K 117 1
                                    

Hallo kaliann semua 👋👋👋

hihi pa kabar?

Sebelum baca jangan lupa vote dan folow akun aku 👍

semoga senang dan betah sama ceritanya

..

HAPPY READING!!

**

💐💐

Satu tahun kemudian.

Gean sendari tadi terus menatap Dipta, karena merasa aneh dengan tingkahnya yang tersenyum-senyum sendiri. "Jok, Sat, Ger." panggil Gean kepada ke 3 sahabatnya yang masing-masing sibuk dengan ponselnya.

"Budeg!"

Merasa di katain budeg, Satria, Joki dan Gery mengalihkan pandangannya, beralih menatap Gean.

"Apa?" kompak mereka bertiga.

"Lo pada liat, temen kita satu itu kenapa kira-kira?" tanya Gean seraya menunjuk ke arah Dipta yang masih senyum-senyum sendiri.

Joki, Satria dan Gery lantas menengok ke arah Dipta, beralih lagi menatap Gean. "Gila, gua takut." ucap Joki.

"Ada yang aneh gak sih sama tu anak?" tanya Gery.

BLUSS

BRUKK

Joki dengan jahilnya melempar bantal sofa tepat pada kepala Dipta. "Anjing sakit!" umpat Dipta terhuyung ke lantai karena ulah lemparan bantal barusan.

Mengelus-ngelus pinggangnya yang sakit, sorot matanya mulai menatap ke 4 teman-temannya dengan tatapan tajam. "Siapa yang lempar bantal ini ke gua?" tanya Dipta masih terlihat sabar.

"Gery."

"Joki."

Joki menunjuk ke arah Gery sedangkan yang lainnya menunjuk ke arahnya.

"Gak asik lo pada nyet!"

"Tolol banget lo jamet, salah sendiri malah nuding ke orang yang kaga bersalah sama sekali." nyinyir Gery geleng-geleng, tangannya beralih menoyor kepala sang empu yang memfitnah dirinya.

"Udah lo berdua gausah ribut kaya bocah aja!" lerai Satria mampu membuat keduanya terdiam begitu saja.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri gitu met?" tanya Gean menatap balasan Dipta yang menatapnya datar.

"Met, met! punya nama gua!" ucap Dipta menatap kesal Gean yang selalu memanggilnya dengan sebutan 'met'.

"Iyalah itu, jawab gua kenapa lo senyum-senyum?" tanya ulang Gean kepo karena tidak mendapatkan jawaban dari Dipta.

"Iya tuh met, gua juga pengen mengetahui sendiri kenapa lo senyum-senyum kek orang gila tadi?" tanya Gery.

"Lo berdua kepo kaya dora." ledek Joki sontak mendapatkan tatapan sinis dari Gery dan Gean.

"Lo juga kepo kan Jok?" tanya Gery karena tau dari sudut wajah Joki kalau dirinya juga kepo.

Joki hanya menyengir tidak jelas, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

PRADIPTA || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang