37. Hujan

1.2K 100 2
                                    

Hayy kalian semua 👋👋
:
:
Apa kabar?

Jangan lupa vote sama folow akun aku
Semoga senang dan betah sama ceritanya!

Happy Reading!

**

"Setia itu butuh bukti bukan dari sekedar ucapan saja."

- Mikael Xycellie Sri Ayu Wijaya

💐💐

Bastian terus mengusap-ngusap punggung Mikael, dia terus bertanya-tanya kenapa Mikael datang ke rumahnya dengan mata yang sudah bengkak seperti menangis. "El, lo kenapa? Cerita sama gua, jangan bikin gua khawatir."

Mikael menggeleng menatap Bastian dengan senyum kecil. "Gua gapapa, Bas."

"Gua gak percaya."

"Bener deh gua gapapa. Yaudah makasih udah ngasih gua tumpangan singgah, gua pergi yah?" Mikael berdiri dari duduk nya hendak pergi namun di tahan oleh Bastian.

"Gua anterin!"

"Gak perlu."

"Gak El, gua harus anterin lo, gua takut lo kenapa-kenapa."

"Alay lo jamet." Mikael menoyor kepala Bastian.

"Sakit bego!"

"Ah lo mah dari dulu emang cemen banget Bas, gak kayak su—" Mikael hampir kecoplosan namun dengan segera ia membekap mulutnya.

"Su?" ulang Bastian yang sempat mendengar sebagian ucapan Mikael.

"Gak." singkat padat jelas.

Mikael langsung keluar tanpa memperdulikan Bastian yang masih terdiam.

"Lo seperti angin El, sulit buat gua gapai."

💥💥

Mikael berjalan di tengah-tengah jalanan kota yang macet yang membuatnya pusing. "Plis jangan sekarang Tuhan." lirih Mikael yang sudah tidak kuat menahan pusingnya.

Mikael mengambil duduk di tepi jalanan, ia duduk untuk menenangkan dirinya. Satu air mata lolos begitu saja dari mata indah gadis itu. "Hiks hiks... gak boleh sekarang Tuhan, El masih mau hidup. El belum wujudin keinginan Pipih sama Mimih hiks..." Mikael begitu terlihat hancur dengan kondisinya sekarang, dia sadar kalau dirinya tak lama akan hidup di dunia.

"Mimih, kalau El pergi duluan, Mimih jangan nangis yah?"

BRUKK

"EL!"

Lelaki tersebut yang terus memperhatikan Mikael berlari dengan cepat karena melihat Mikael yang ambruk.

Lelaki tersebut menepuk-nepuk pipi Mikael. "El, gua mohon bangun." tanpa banyak basa basi dia langsung menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam mobil.

💥💥

"Bocil, sini sayang, aku bawain sesuatu." teriak Dipta yang sudah memasuki rumahnya. Dia sengaja pulang ralut buat bikin kejutan untuk Mikael.

PRADIPTA || RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang